"Virtual Feelings itu banyak bohongnya, dan banyak pura-pura nya. Endingnya itu, entah bakalan bertemu atau malah berakhir sebelum bertemu." Bagi Kamboja, Virtual isn't make sense, namun akankah hal itu tetap tidak masuk akal saat salah satu cowok yang ia temui di dunia virtual meyakinkan bahwa Virtual itu make sense? Virtual jangan? Atau lanjut? © Copyright Fildatul Hammi
32 parts