35. DI TEMUKANNYA RAISA

3.7K 324 43
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.
.
.
[HAPPY READING]
💐💐

JANGAN LUPA SHOLAWAT DULU KEPADA NABI MUHAMMAD SAW

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا

مُحَمَّدٍ۞

Gus zizan, zidan serta yang lainnya sedang mencari keberadaan Raisa, mereka semua sedang cemas karena sedari tadi tidak ada tanda-tanda keberadaan Raisa.

"Raisa mana ya," Ucap Dania ia tak bisa tenang ketika sahabatnya belum di temukan.

"Kita harus terus cari Raisa sampai ketemu," Ucap zidan mereka semua pun mengangguk setuju.

Gus zizan menatap kosong ke arah depan ia tak bisa tenang ketika istrinya belum di temukan, ia pastikan akan menemukan Raisa secepatnya sebelum larut malam.

"Siapa yang berani macem macem sama adik gue," Ucap zidan sambil mengepalkan tangannya hingga urat-urat nya terlihat. "Dia bakal berurusan sama gue," Lanjut zidan sambil menatap kearah depan.

"Gue kalau tau siapa yang berani culik Raisa. Bakal gue hajar sampai habis tuh orang," Kini giliran zio yang berbicara.

"Bakalan gue bikin dia nyesel," Kelvin ikut menimpali ucapan zio.

"Habis mereka di tangan gue," Alga pun langsung turun tangan sendiri ketika mendengar bahwa Raisa hilang di culik. Memang semua orang akan takut ketika lawannya adalah alga.

Diam diam mematikan...

"Gue setuju," Lanjut syakil dengan ucapan alga.

"Sekarang kita lanjut cari Raisa," Perintah Gus zizan mereka semua langsung mengangguk dan berjalan menelusuri semua penjuru pesantren.

Di balik pohon Ning Sarah Amel dan indah tersenyum miring ketika mengetahui bahwa Raisa belum di temukan.

"Kayaknya sampai tahun depan juga ngga bakal ketemu," Ucap Amel sambil tersenyum tipis.

"Iya. Soalnya rumah kosong itu jarang ada yang tau," Lanjut indah.

"Sekarang kita balik ke asrama," Perintah Ning Sarah mereka berdua pun mengangguk dan beranjak pergi menuju ke arah asrama.

•••••

Fatim udah dong jangan nangis. Nanti aku ikutan nangis," Ucap dania sambil mengelus punggung Fatima agar lebih tenang.

"Iya. Maaf soalnya aku khawatir sama Raisa," Ucap Fatimah sambil mengusap air matanya.

Sekarang para sekumpulan lelaki sedang mencari Raisa dari dalam pesantren hingga luar pesantren.

"Dek kamu di mana? Kakak khawatir sama kamu," Batin Zidan tak terasa air matanya mengalir.

Nanda teringat ketika ia bertemu dengan Amel dan indah di dekat rumah kosong belakang pesantren.

"Apa Raisa ada di sana ya?" Monolog nya. "Coba aja dulu," Lanjutnya dan langsung pergi menghampiri Gus zizan dan yang lainnya.

"Assalamualaikum," Salam Nanda ketika sudah di depan Gus zizan.

Cinta di gerbang pesantren [Pre Order]Where stories live. Discover now