38. JAJAN

4.4K 329 50
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.
.
.
[HAPPY READING]
💐💐

Pagi ini semua santri sedang melakukan aktivitas seperti biasa, Raisa serta keempat sahabatnya sedang berada di aula pesantren mereka sedang duduk santai sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah mereka.

"Plis kenapa Gus Daffa ngga pernah datang ke rumah," Ucap Dania tiba-tiba membuat mereka menatap kearah nya.

"Kenapa kamu Dania? Tiba tiba bahas Gus Daffa," Ucap Fatimah.

"Ngga papa, Aku cuma pengen kaya Raisa. yang tiba-tiba di lamar Gus zizan," Ucapnya membuat mereka yang mendengar itu pun memutar bola matanya malas.

"Kirain apa," Kata Nanda.

"Belum jodoh mungkin?" Ucap Raisa mereka pun mengangguk kecuali Dania ia pun menunduk lesu.

"Ihhh. Gus Daffa ngga peka peka!!"

"Dania jangan teriak. Aku lagi sakit gigi," Ucap salah satu santriwati yang kebetulan lewat.

"Hehehe. Afwan," Santriwati tersebut mengangguk dan melanjutkan perjalanannya.

"Lagian ngapain kamu teriak Dania?" Ucap Nanda sambil terkekeh kecil ketika mengingat kejadian tadi.

"Reflek," Mereka hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Kedepan yu! Beli jajan," Ajak intan mereka pun menatap ke arah nya.

"Yuk udah lama ngga jajan ke luar pesantren," Ucap Dania mereka pun mengangguk hanya Raisa saja yang terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Eumm. Aku kayaknya harus izin dulu sama mas zizan," Ucap Raisa mereka pun mengangguk mengerti.

"Yaudah. Kita antar kamu ke ndalem," Ucap Nanda mereka pun mengangguk setuju dan mulai berjalan ke arah ndalem.

Gus zizan yang sedang duduk bersama Gus Daffa pun menatap ke arah mereka yang berjalan menghampiri nya.

"Assalamualaikum," Salam mereka secara bersamaan.

"Waalaikumsalam," Jawab Gus zizan dan Gus Daffa hampir bersamaan.

"Ada Gus Daffa depan mata. Apa ngga tantrum nih?" Batin Dania sambil sedikit melirik ke arah Gus Daffa.

"Mas zizan," Bisik Raisa sambil menoel-noel lengan Gus zizan.

"Kenapa sayang?" Tanya Gus zizan ikut berbisik.

"Aku mau izin sama kamu. Kalau aku mau beli jajan di luar," Ucap Raisa Gus zizan terdiam sebentar setelah itu ia mengangguk.

"Boleh. Tapi jangan lama-lama ya," Raisa tersenyum dan mengangguk.

Raisa menatap ke arah para sahabatnya secara bergantian sambil tersenyum.

"Gimana? Boleh?" Tanya Nanda mewakili mereka bertiga.

"Boleh," Jawab Raisa membuat mereka tersenyum.

"Yuk berangkat keburu Dzuhur," Ajak intan mereka pun mengangguk dan mulai berjalan menuju ke arah luar pesantren.

Akhirnya sekarang ini mereka sedang berkeliling untuk mencari jajanan yang akan di beli.

Raisa membeli seblak Nanda cimol, Intan bakso bakar Dania telur gulung. intan membeli siomay dan Fatimah membeli cilok.

Setelah selesai membeli banyak jajanan sekarang ini mereka sedang duduk di kursi yang sudah tersedia di taman dekat pesantren.

"Plis seblak se enak ituu!!" Ucap Raisa sambil menggoyangkan kepalanya seperti anak kecil.

Cinta di gerbang pesantren [Pre Order]Where stories live. Discover now