39. RACUN

4.2K 324 61
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.
.
[HAPPY READING]
💐💐

Setelah kepergian Gus zizan dan Raisa Dania melirik sekilas ke arah Gus Daffa yang berdiri di sampingnya.

"Gus Daffa."

"Dania," Ucap mereka berdua secara bersamaan.

Mereka yang mendengar itu pun terkekeh kecil. "Pasti jodoh nih Gus," Ucap Dania membuat Gus Daffa mengerutkan keningnya.

"Kenapa bisa jodoh?" Tanya Gus Daffa sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Karena kita ngomong nya barengan," Jawab Dania sambil tersenyum malu.

"Jadi sekarang kalau mau tau jodoh kita atau bukan itu. Tergantung dari cara ngomong yang barengan?"

Dania yang mendengar itu pun hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Nggak juga Gus. Hehehe," Ucapnya.

"Oh iya tadi Gus Daffa mau ngomong apa?" Tanya Dania mengubah topik pembicaraan.

"Sebenernya saya mau bicara.." Gus Daffa mengantung ucapannya. " Insyaallah ketika kamu sudah lulus sekolah. Saya akan datang ke rumah kamu bersama kedua orang tua saya," Lanjutnya.

Dania yang mendengar itu pun langsung menatap ke arah Gus Daffa." Ini Gus Daffa serius kan?" Tanya Dania.

"Emangnya muka saya kelihatan bercanda?" Gus Daffa balik bertanya kepada Dania.

"Nggak," Jawabnya.

"Stop Gus, Bicara nya nanti aja saya mau pergi ke asrama dulu. Assalamualaikum," Setelah mengucapkan salam Dania langsung ngacir meninggalkan Gus Daffa sendirian.

"Waalaikumsalam," Jawab Gus Daffa sambil menggelengkan kepalanya setelah itu Gus Daffa pergi menuju asrama putra.

Sedangkan sekarang ini Raisa dan Gus zizan sedang berada di dalam kamar mereka berdua sedang membicarakan hal random.

"Mas zizan," Panggil Raisa sambil tersenyum tipis kearah Gus zizan.

"Iya sayang?" Tanya Gus zizan sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Mas, aku takut kalau kamu ninggalin aku," Jawab Raisa sambil menatap wajah Gus zizan dengan lekat.

Gus zizan tersenyum dan mengelus kepala Raisa dengan lembut. "Mas nggak akan ninggalin kamu," Ucap Gus zizan membuat Raisa tersenyum tipis.

"Kalau diantara kita ada yang pergi. Kayaknya aku duluan deh mas?" Ucap Raisa ngelantur kemana-mana.

"Kenapa kamu ngomong kayak gitu?" Tanya Gus zizan kepada Raisa karena ia tak suka mendengar ucapan Raisa.

Raisa tersenyum mendengar ucapan Gus zizan. "Ini kan seumpama aja mas," Ucap Raisa sambil tersenyum tipis.

"Tapi mas nggak suka kamu bicara seperti itu," Ucap Gus zizan sambil menatap wajah Raisa yang sendu.

"Yaudah maaf mas," Setelah mengucapkan itu Raisa memeluk tubuh Gus zizan.

Gus zizan menerima pelukan dari istrinya dan mengelus punggung Raisa dengan lembut.

Cinta di gerbang pesantren [Pre Order]Where stories live. Discover now