Naila Gabriella Anastasya

4 1 0
                                    

Drrttt !!

Drrrrrttt!!!

Suara getaran hp membuat seorang gadis cantik mengalihkan pandangannya dari sebuah serpihan kaca yang tengah ia mainkan.

Darah segar masih mengalir di tangan nya yang putih. Namun ia tak sedikit pun merasa perih , ia mengabaikan lukanya dan segera mengecek ponselnya yang sedari tadi bergetar tak henti henti. 

"Mama "

Nama orang yang berhasil membuat hidup nya hancur terpampang jelas di layar hp nya. Namun tak ada niatan baginya untuk mengangkat telpon itu.

Jari lentiknya gesit menggeser tombol di hp nya menjadi tombol bewarna merah lalu mematikan ponselnya. 

Senyum getir tercipta di wajarnya , jujur saya dia sangat benci wanita itu. 

"Mengganggu saja " ujar nya lalu melanjutkan aksi gila nya .

Ia mengambil serpihan kaca lalu menggores cepat lengannya , menggores gores dan gores hingga pergelangan tangannya penuh dengan goresan.

Membiarkan darah segarnya mengalir deras bercucuran menetes ngetes di lantai. 

Setelah darah itu berhenti sendiri , ia pun bangkit dan membersihkan lukanya dengan pembersih luka. 

"Hal ini menyenangkan tau " ujar nya lalu terkekeh.

Sebelum beranjak tidur , cewe itu mengambil 3 pil penenang lalu menegaknya menggunakan satu gelas alkohol , lalu beranjak tidur .

Tanpa ada niat membersihkan sisa sisa darah dari tangannya. Besok juga sudah bersih toh di bersihin sama art nya.

***
"Naila !! Sudah berapa kali saya bilang kamu jangan sering sering cabut! Dan itu apa?! Kamu bikin barcode lagi ?! Kamu sudah gila ya ?! " Hardik guru BK kepada gadis itu lalu menghela nafas kasar.

Murid bernama "Naila Gabriella Anastasya " itu berhasil membuat dirinya kesal setengah mati.

"Naila ?! Kamu dengar saya tidak?!!!!" Bentak guru itu melihat Naila yang masih sibuk dengan gelang gelang di tangannya. 

"Halah ngomong sama orang budek mah percuma ! Sana kamu keluar dan bilang ke mama kamu saya tunggu di sekolahan atau kamu akan di keluarkan!!" Ujar guru itu lalu mengusir Naila dari ruangannya. 

Dengan santainya Naila bangkit dari duduk nya dan memilih menuju rooftop. 
Ia mengambil ponsel nya yang sedari tadi ia kantongi dan berjalan menuju rooftop SMA Taruna. 

Sesampainya di rooftop ia membuka aplikasi PUBG dan memilih untuk bermain dengan santainya disana. Ia tak peduli jika nanti dia akan di usir dari sekolah atau apa , toh buktinya hidupnya sudah tak berguna. 

Berjam jam ia berlarut dalam game yang ada di ponselnya , tanpa makan hingga bel pulang berbunyi. Dengan langkah malas ia menuju loker nya dan mengambil tas nya yang tanpa ada isi kecuali rokok, korek , silet dan p3K .

Hanya itu yang ia bawa kesekolah. Namun siapa sangka , dia adalah murid paling berprestasi di SMA Taruna. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

An Devil Nailana Where stories live. Discover now