"Sikapnya seperti reaksi-reaksi organik yang sulit dimengerti"
-ZAYN-
Karya SN Aisyah
.
.
.
ZIRA masih tak percaya jika semalam ia benar-benar melakukannya dengan Pak Zayn. Tiba-tiba saja pipinya bersemu merah begitu mengingatnya.
Tak lama Pak Zayn muncul dari balik pintu.
Deg
Jantungnya langsung merespon melihat sosok itu. Pak Zayn baru saja pulang dari jogging, rutinitasnya setiap weekend pagi. Pak Zayn terlihat tampan dengan dengan tetesan keringat di dahinya. Apalagi pria itu menggunakan kaus pas badan, menampilkan otot-otot di tubuhnya dan, roti sobeknya. Membuat pipi Zira kembali bersemu melihatnya. Ia menjadi semakin kikuk sekarang.
"Pak," sapanya canggung. Dan pria itu hanya mengiyakan dengan mengangguk pelan. Tak seperti Zira, ia bahkan terlihat seperti biasa saja. Bahkan pria itu langsung menuju lantai atas untuk membersihkan diri.
Hari pun berlalu. Tak ada yang berubah. Zayn hanya terlihat seperti biasanya. Cuek, dingin dan sedikit bicara. Zira pikir setelah saat itu sikap Zayn akan berubah padanya, ternyata tidak. Zira tak mengerti bagaimana bisa Zayn tampak seperti biasa saja setelah saat itu, dimana Zira saja uring-uringan sejak saat itu. Zira pun sebenarnya tak tinggal diam, dia terus mencoba mendekati Zayn. Namun tetap saja, Zayn selalu membangun dinding yang begitu tinggi dengannya.
Kini Zira benar-benar tak mengerti lagi bagaimanamenghadapi Pak Zayn. Dia benar-benar seperti Kimia Organik- mata kuliah yang diampunya. Rumit.
Rumit untuk memahaminya.
Sikapnya, seperti reaksi-reaksi organik yang sulit untuk dimengerti.
Visual Pak Zayn = Rumus-rumus dan Reaksi Kimia
Pusing memikirkan Pak Zayn, tiba-tiba saja Zira merasa mual. Dia langung berlari menuju westafel.
ESTÁS LEYENDO
Zayn ✓Lengkap
Ciencia Ficción"Dia seperti mata kuliah yang diampunya. Rumit!" Kalimat itu cukup untuk Zira menggambarkan seorang Zayn Malik Akbar, tidak ada yang tidak mengenal dosen muda sekaligus Doktor termuda di Jurusan Kimia Murni di University of Science and Technology it...