31

3.6K 396 80
                                    

Seperti dugaan Aster Cale benar benar pergi ke suatu tempat dan Aster memilih pergi dari mansion tersebut 2 hari setelahnya walaupun harus ada perdebatan hebat antar dirinya dan semua penghuni mansion.

Dan setelah 5 jam perdebatan, kepala pelayan di sana dengan helaan nafas akhirnya mengizinkannya setelah mengangkat sebuah panggil dari telefon rumah. Aster tau Cale mungkin menghubungi kepala Pelayan tersebut yang akhirnya mengizinkan Aster melakukan semua sesuka nya.

Ini adalah hari minggu dan Aster sekarang tengah berbaring dengan lemah bersama Melvin di lantai ruang tamu di sebuah apartemen.

Ini adalah apartemen yang cukup besar dan luas serta fasilitas lengkap berhasil ia dapatkan. Berada di kota dekat dengan tempat perbelanjaan, bukankah itu sangat menguntungkan baginya? Tentu saja.

Alasan kenapa keduanya berbaring tidak bertenang adalah karena mereka saja selesai beberes. Aster memanggil Melvin untuk membantunya beberes ke sebuah apartemen.

"Haaah... Capek banget sumpah" kelurahan Melvin mengusap peluh keringat nya.

"Si Cale apa kagak ngamok lo pergi Ter" Ucap Melvin duduk dari baringnya.

Aster yang mendengar hal tersebut ikut duduk dari baringnya dan menatap Melvin.

"Tidak... Tau" Jawaban ragu ragu macam apa itu.

'Haah Melvin hanya bisa menghela nafas, dan akhirnya mereka lebih memilih menonton televisi istirahat sejenak.











'AAGGHKKKK

"KEMANA DIA PERGI! " Estevan mengobrak-abrik ruangannya dengan amarah membara.

Keadaan ruangan yang kacau tak kalah dengan keadaan sang pemilik yang sudah seperti orang kesetanan. Bahkan sudah beberapa pelayan terluka terkena imbasnya.

"KENAPA DIA TIDAK KEMBALI"

"Tidak, tidak, tidak, tidak! D-dia pasti ketakutan dan mencari ku! D-dia pasti menangis dan ingin pulang kan? Iyakan? Ya, ya Shun tau Nio tidaka kan bisa tahan diluar sana tidak, tidak bisa" Rancau Estevan meremas kuat rambutnya dengan kuat. Lingkaran hitam yang sangat ketara bahkan wajahnya terlihat sangat lelah dan frustasi.

Jika itu adalah keadaan Estevan maka berbeda lagi dengan Kleo. Sekarang ini dia berada di kamarnya yang berantakan dengan barang juga banyak sekali foto besar maupun kecil disana.

Itu semua adalah foto Aster dan barang milik Aster. Kleo tertawa bak orang gila sambil memegang semua barang barang dan foto Aster.

"Hahah... K-kenapa dia lama sekali. Dia pasti ketakutan, menangis, dan mencari ku. Ya... Ya... Dia tidak akan kuat hidup di luar sana tanpa makanan dan perhatian ku"

"Hhh... Aster, Aster, Aster, Aster! Kau milik kakak Aster. Ya, ya kau hany bisa bergantung padaku"

"T-tapi dimana kau sekarang? K-kau pasti kesedihan dan menangis ingin pulang kan? Hahaha... A-aku disini, aku bersamamu, selamanya kita akan selalu bersama" Kleo selalu mengeluarkan gumangan dengan tawa. Berbaring di tempat tidur memeluk erat semua benda benda itu.

Dan dikamar sebelah, Kedua pemuda kembar berinisial G mengacaukan kamar milik Aster. Iya kamar milik Aster sudah sepenuhnya tidak berbentuk karena kerusakan yang amat sangat.

Uncertain feeling [END S1] [REVISI]Where stories live. Discover now