17| Bimbingan Berujung Manis

3.9K 198 114
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

"Filosofi Bucin: Kesempatan manis tak akan datang dua kali"

-ZAYN by SN Aisyah

.

.

.

ZIRA lega, akhirnya selesai juga ia mengurus surat tugas pembimbing tugas akhirnya. Setelah mendapatkan dokumen itu ia kemudian menaruhnya di loker Zayn, sebagaimana perintah pria itu jika tidak menemukannya di kampus. Karena ia memang tidak ada jadwal mengajar hari ini dan ada pekerjaan di lembaga penelitian tempat ia bekerja.

Zira sampai di rumah sudah sore, ternyata begitu ia pulang Zayn sudah di rumah dan tengah menggendong Abil di ruang keluarga. Zira kemudian mendekati mereka, Zira ingin mengambil Abil untuk memandikannya, namun, ternyata anak itu sudah rapi dan wangi.

"Wah, ternyata abil sudah mandi ya, anak. Padahal Mimi mau mandikan Abil," ujarnya seraya menciumi Abil yang masih berada di gendongan Zayn.

"Abil mandi dengan siapa, Pak?" tanya Zira, karena menyadari Bi Ina sudah dua hari ini tidak masuk karena sakit.

"Sama saya."

"Oh sama Bapak." Ia kemudian menilik Zayn sekilas dari atas sampai bawah. Benar saja, pria itu juga sudah terlihat segar dengan pakaian santai dan rambutnya yang masih basah. Sepertinya anak dan ayah ini mandi berdua, pikir Zira.

"Oh iya Pak, saya mau konfirmasi saya sudah menaruh surat tugas di loker bapak di jurusan," ucap Zira memberi tahu.

"Oke," jawab pria itu singkat.

"Mm, maaf sebelumnya, Pak. Kira-kira kapan saya bisa mulai bimbingan, Pak?"

"Nanti malam saya luang. Silakan ke ruangan saya jam delapan nanti."

"Baik, Pak."

Melihat Abil yang anteng dengan ayahnya Zira pun langsung menuju kamarnya. Ia langsung mempersiapkan segala hal untuk bimbingan nanti malam,mulai dari mencatat list apa saja yang akan ia tanyakan dan diskusikan nanti, hingga membaca literatur-literatur terkait rencana penelitiannya. Karena bisa skakmat ia jika hanya membawa kosong saja bimbingan dengan seorang Dr. Zayn Malik Akbar, M.Sc !

oOo

Selesai makan malam dan sholat isya Zira langsung menju ruang Zayn. Karena Abil yang belum juga tidur dan Bi Ina juga sedang tidak ada, Zira terpaksa harus membawa Abil ikut bimbingan bersamanya.

Tok tok tok

"Masuk." Zira pun langsung masuk begitu membuka pintu.

"Maaf Pak, aku bawa Abil gak apa kan, Pak? Karena aku sudah coba tidurin dari tadi tapi tetap saja dia gak mau tidur dan Bi Ina kan juga gak ada, dan aku gak enak kalau papa yang ngasuh Abil, karena kan kata dokter Papa harus banyak istirahat," jelas Zira berusaha menego Zayn. Namun ternyata jawaban Zayn di luar dugaan Zayn.

Zayn ✓LengkapWhere stories live. Discover now