#Prolog

494 5 4
                                    

Vania terbangun dari tidurnya menahan gejolak yang ingin keluar dari kerongkongannya.

Ia berlari dari kasur nya menuju kamar mandi, ia langsung mengeluarkan apa yang membuatnya tak nyaman.

Sekitar 5 menit ia berkutat di kamar mandi baru ia merasa tenang, ia pergi menuju kasur dan mulai menggosok minyak angin untuk menghilangkan rasa tak nyaman yang tertinggal.

Vania mulai curiga dengan tubuh nya akhir-akhir ini selalu mengalami gangguan kesehatan, ia teringat tentang jadwal datang bulan nya yang terlambat dan membuatnya semakin takut akan kenyataan itu.

~~~~~

Benar saja, benda kecil itu menunjukkan dua garis, air mata Vania jatuh begitu saja ia menangis sambil menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan suara bising

Vania melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya  sudah pukul 7 lewat, ia menyimpan testpack yang bergaris dua itu ke dalam tas nya dan mengelap air matanya, ia bergegas keluar dari toilet untuk mencari angkot menuju sekolahnya

~~~~~

Vania kini berhadapan dengan seorang lelaki bertubuh tegap yang lebih tinggi dari Vania, Vania yang berdiri di hadapannya hanya sebatas dada lelaki itu

"Cepat ngomong, apa yang lo mau omongin sama gue?"  tanya lelaki itu tak sabaran

Dengan tangan yang bergetar hebat Vania mengeluarkan benda kecil dari dalam saku seragamnya. Melihat benda itu Arsa terkejut bukan main, ia langsung memukul tangan Vania yang memegang benda tersebut hingga benda tersebut terjatuh dari tangan Vania, tangan Vania sampai memerah akibat pukulan dari Arsa. Vania meringis kesakitan dan menangis

"aku hamil" lirih Vania sambil menangis

"bukan urusan gue" ucap Arsa dengan suara yang marah

"ARSA!" bentak Vania

"lo harus tanggung jawab dengan apa yang lo perbuat" marah Vania

"GK!, gue yakin itu bukan anak gue" jawab Arsa tak mau kalah

"gue tau, pasti lo gk cuma berhubungan dengan gue aja kan?" tanya Arsa dengan suara meremehkan

"tega lo sa, gue gk pernah ngelakuin hal najis begitu, dan lo yang malah merusak gue!" ucap Vania mengamuk

"bisa aja kan, lo bohong, lo sudah berhubungan dengan orang lain terus lo berhubungan dengan gue biar anak haram yang ada di perut lo itu bisa lo cap sebagai anak gue!!" 

PLAK!!

Vania reflek menampar wajah Arsa dengan sangat kuat, hal itu membuat Arsa kembali marah

"gue gk mau tau, hari ini juga anak haram yang ada di perut lo itu harus sudah musnah" sambung Arsa yang membuat Vania membelakkan matanya marah

"GK AKAN!!" marah Vania

"Oke, kalau lo gk mau ngakuin anak ini, biar gue yang urus sendiri" ucap Vania

"Terserah lo, intinya anak itu bukan anak gue" ucap Arsa tak mau tau

"Lihat aja nanti, gue gk bakal biarin lo ketemu dengan anak ini" ucap Vania

"Gue bakal jamin, lo pasti bakalan nyesel!" lanjut Vania


~~~~~~~~~~~~

Alright guys, ini sebagian prolog nya semoga nyambung ya :)

see you jangan lupa vote dan komen yaa<3

ASVARAWhere stories live. Discover now