"Dia seperti mata kuliah yang diampunya. Rumit!"
Kalimat itu cukup untuk Zira menggambarkan seorang Zayn Malik Akbar, tidak ada yang tidak mengenal dosen muda sekaligus Doktor termuda di Jurusan Kimia Murni di University of Science and Technology it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--------------------------------------------
"Terkadang kita dipaksa sabar di keadaan yang tidak kita inginkan"
-ZAYN by SN Aisyah-
SUDAH seminggu Zayn di Bogor, Zira benar-benar menepati ucapannya. Selama seminggu Zira tidak lagi mengangkat telepon Zayn. Hal itu tentu membuat Zayn marah saat pulang.
Zira tak terima dimarahi, membuatnya marah balik. "Pak Zayn gak bisa seenaknya marah ke saya! Anggap saja itu feedback yang Bapak dapat!"
"Apa maksud kamu?"
"Apa susahnya sih kasih tahu saya kalau bapak akan pulang seminggu lagi? Saya bahkan harus tahu itu dari papa!"
"Apa Pak Zayn tahu? Saya harus mati kutu di depan mertua karena gak tahu kabar suami sendiri!"
"Oh ya, saya lupa. Bapak kan gak pernah nganggap saya sebagai istri. Saya cukup tahu diri fungsi saya disini hanya sebagai istri di atas kertas untuk ngelahirin anak!" lanjutnya.
"Zi, bukan begitu. Saya..."
"Apa segitunya Pak Zayn tidak mengharapkan kehadiran saya?!! Tidak bisakah setitik saja Pak Zayn menganggap saya ada haa?!!!" potong Zira.
Zira tak tahan lagi untuk mengeluarkan semua luapan hatinya.
"Asal Anda tahu? Saya sudah memberikan seluruh cinta saya untuk Anda. Saya sudah memberikan keturunan seperti yang Anda inginkan. Saya sudah mengorbankan waktu muda saya merawat anak Anda!! Namun, apa yang saya dapat ha? Hanya sikap dingin dan tak acuh Anda seakan saya tidak ada!!!"
Deg
Zayn tak bergeming.
"Apa Anda pikir mudah mengandung, melahirkan dan merawat anak di saat masih kuliah?!! Apalagi saya tidak pernah mendapatkan kasih sayang dan support suami saat menjalaninya. Anda pikir gampang melewati semuanya itu?!!!"
"Kasih tahu dimana lagi kurang saya sebagai istri haa?!!!" teriak Zira.
Lagi-lagi Zayn tak bergeming.
"Jawab! Dimana kurang saya sebagai istri?!!" teriak Zira lagi yang kini sudah menarik kerah kemeja Zayn.
