🌷PROLOG🌷

1.3K 222 38
                                    

"Habis dari mana, Mas?" Kepulangan Galih langsung disambut pertanyaan Sofia.

Galih belum menjawab. Lelaki itu malah dengan santai berjalan melewati Sofia yang sengaja tidak tidur hanya untuk menunggunya pulang.

"Mas!" panggil Sofia agak kencang. Meminta perhatian Galih yang baru saja akan menjejakkan kakinya di anak-anak tangga. "Bisa nggak kamu jawab pertanyaan aku dulu?"

Galih berbalik malas-malasan. "Kan, aku sudah kasih tahu di Whatsapp. Aku ada meeting di Bekasi sama klien. Terus aku harus jelasin ke kamu apa lagi?"

"Meeting apa yang sampai jam satu malam?"

"Kamu mana tahu urusan kerjaan aku."

"Meeting apa, Mas? Kliennya siapa?"

Galih berdecak. "Bukan urusan kamu, Sof."

Namun, Sofia juga tidak mau kalah mencecar suaminya itu dengan pertanyaan.

"Coba jujur sama aku, Mas. Kamu meeting sama siapa? Jawab aja. Apa susahnya, sih."

Galih terlihat tak berniat sama sekali untuk menjawab. Dia tak menggubris Sofia dan berbalik menuju kamar di lantai atas. Sehingga Sofia langsung dengan gamblang mengeluarkan isi benaknya yang sejak tadi siang ditahannya.

"Ngapain aja kamu di Hotel Mulia?" tanya Sofia yang berhasil membuat Galih mengurungkan langkah. "Meeting sama siapa kamu di sana, Mas? Meeting-nya pasti asyik, ya, di tempat tidur!"

"Nggak usah ngaco kamu," elak Galih. Raut kaget tersirat di wajahnya. Lelaki itu terlihat seperti orang tertangkap basah melakukan kesalahan. Namun, Sofia tahu kalau Galih akan terus mempertahankan harga dirinya.

"Aku ngaco? Kamu, tuh, yang ngaco!" balas Sofia yang sudah benar-benar kesal. "Mas ngaku aja sama aku. Berapa kali kamu sudah tidur bareng sama dia?

"Kamu ngomong apa, sih? Nggak usah berpikir yang aneh-aneh!"

"Memangnya enak banget, ya, tidur sama dia? Sampai kamu jadi ketagihan gitu!"

"Cukup, Sof!"

"Berapa banyak kamu bayar wanita murahan itu, Mas?!"

"Sekali lagi kamu bilang dia wanita murahan, aku tampar kamu!"

Sofia tercekat. Galih tidak pernah sekasar ini padanya. Terbayang pun tidak.

Sudah jelas sekarang ...

Galih terdiam saat menyadari yang diucapkannya barusan. Entah apa Galih akan benar-benar menamparnya atau tidak. Sorot matanya seakan menyesal telah mengucapkan kata-kata itu.

Sofia kemudian hanya bisa bergeming menatap Galih penuh rasa kecewa. Laki-laki di hadapannya ini yang dulu bilang akan mencintainya sampai mati, tapi sekarang malah membela wanita lain.

🍀🍀🍀


Drama rumah tangga, tapi semoga ada pesan moral yang bisa diambil.

Terima kasih dan selamat membaca 🩷

Karya Karsa @awtyaswuri
Instagram @a.w_tyaswuri

Chegaste ao fim dos capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Apr 21 ⏰

Adiciona esta história à tua Biblioteca para receberes notificações de novos capítulos!

Nyaman Tak CukupOnde as histórias ganham vida. Descobre agora