☃️ COAP bab 1 : Tugas terakhir

46.2K 1.4K 90
                                    

☃️

"Lapor, target kabur, sepertinya sadar kalau kita sedang mengawasinya, Terong sedang mengejar target, Ganti."

Di tengah gelap nya malam, suara derung motor menemani seorang gadis bernama Selena Azaerin yang melajukan motornya dengan kecepatan tinggi guna mengejar target mereka.

Angin malam berhembus kencang menembus jaket kulit yang dia kenakan, tapi dia tidak peduli akan itu. Ini tugasnya, kewajibannya untuk menyelesaikan misi ini sekalipun dia tidak dalam kondisi fit.

Malam ini, mereka yang selama ini bekerja sebagai agent intelijen harus bertugas untuk menangkap salah satu bandar narkoba ibu kota. Namun, karena pelaku sadar bahwa mereka mengincar pelaku, pelaku malah kabur.

Sialnya lagi pelaku mengendari mobil sport yang tentu bisa digunakan dengan kecepatan yang lebih dari mobil umumnya.

Pergi ke sana sini dengan identitas berbeda sudah menjadi hal biasa bagi Selena, sekarang Selena perlu menangkap target mereka yang bisa saja lepas jika terjadi kesalahan.

Ssttrrst

Suara gemerisik dari aerphone di telinga Selena membuatnya menekan alat itu.

"TERONG, JANGAN GEGABAH! LO LAGI GAK FIT, BIAR GUE AJA YANG URUS!" Selena memejamkan matanya karena suara itu nyaring, dia tidak peduli dengan suara yang terus memanggilnya. Dia tahu jika temannya itu khawatir, tapi lebih penting jika mereka tak boleh kehilangan target.

Dia melirik spionnya yang menampakkan pria bernama Bagus tengah menyuruhnya agar menepi.

"Terong, menepi sekarang. Kamu bisa mengacaukan rencana!" Suara lain kembali terdengar tapi tak kunjung dihiraukan gadis ceroboh satu itu.

"Biarin gue ngejar dulu nih, entar lepas!" Sahutnya tak mau mendengarkan.

Dia malah melajukan motornya semakin kencang membuat Bagus yang berada di belakangnya menggeram marah. "SELENA, LO GAK BISA NGAMBIL KEPUTUSAN SENDIRI! DENGERIN GUE! BERHENTI SEKARANG, GUE YANG BAKAL KEJAR TARGET!"

"DIKIT LAGI GUE DAPET BAGUSSSS!Lo jangan bikin gak pokus deh!" Sempat-sempatnya gadis itu menyahut Bagus dengan gemas, dia hanya ingin menyelesaikan tugasnya malam ini.

Disaat mereka bertemu persimpangan, mobil target melaju semakin cepat padahal lampu sebentar lagi akan merah.

Tak ingin kehilangan target, Selena malah ikut melajukan motornya, menerobos lampu yang berubah merah.

TINN!

TIIN!

CKIT

Di balik helm full facenya gadis itu dibuat terbelalak kaget ketika sebuah motor dari arah kanan melaju cepat ke arahnya.

Waktu terasa begitu cepat ketika motor itu menghantam motor yang dia kendarai. Matanya sontak terpejam, rasanya sangat sakit ketika tubuhnya jatuh bersama dengan motornya yang menggesek jalan raya.

Suara hantaman dari kedua kuda besi itu membuat semua orang terdiam, lalu lintas seolah berhenti sejenak ketika pemandangan itu terjadi.

"SELENA!"

Teriakan itu tak terdengar bagi Selena, tubuhnya terhempas jauh dari posisi kecelakaan terjadi. Seluruh tubuhnya seperti tak bisa digerakkan, tapi dengan memaksakan diri dia berhasil membuka helm yang menutup seluruh wajahnya.

Tangannya yang bergetar lantas menekan aerphone yang masih bertengger manis di telinganya. "Cabai terus kejar target, yang lain bisa urus gue, maaf," ujarnya dengan suara yang lirih, dia mencoba sebisa mungkin agar Bagus dapat mendengarnya.

Carve Out A PastWhere stories live. Discover now