☃️ Misi ke-5 : Sudahlah!

16.3K 926 9
                                    

Jangan lupa vote sama komen gaes🏃‍♀️

☃️

Namun, Kaisar malah menghela nafas lelah, tatapannya turun ke arah kertas di meja kerjanya. Beberapa saat terlihat raut wajah kaisar yang bingung, tetapi tak lama kemudian kaisar mengangkat wajahnya dan menatap Selena lalu bibirnya melengkung membentuk pelangi terbalik.

"Kau pasti akan menikah dengan seseorang yang ku pilih. Jangan menolak! Kau dan Sheila akan menikah di hari yang sama," ucap kaisar membuat Selena menghela panjang.

Ayolah.... Come on, di dunia nyata saja Selena masih belum menikah padahal usianya sudah mencapai 24 tahun, sedangkan usia putri Selena baru 22 tahun.

"Kenapa Ayah sangat ingin aku menikah??" Tanyanya gemas sekaligus lelah.

"Jika Ayah menikahkan Sheila lebih dulu, ayah sama saja membiarkan seorang adik melompati kakaknya," jawab Kaisar membuat Selena berusaha menahan dengusan keras yang siap keluar.

"Jika aku yang menikah maka aku juga akan melompati kak Evan?" Tanyanya dengan nada sedikit ketus Selena karena dia sudah terlanjur kesal pada pria paruh baya itu.

"Aku anak laki-laki," jawab Evan datar dan sukses membuat Selena ingin mencakar wajah itu sekarang juga. Sialan, umpatnya dalam hati.

Selena mendengus sambil melirik sinis kakaknya. "Hadiah apapun yang kamu inginkan, akan ayah berikan jika kamu mau menikah." Kaisar menawarkan hadiah kepada Selena, dia hanya ingin melihat putrinya menikah.

"Tidak."

"Ayah akan mengizinkanmu pergi kemana pun yang kamu mau sebelum hari pernikahan."

"Tidak." Dengan cepat Selena kembali memberikan sahutan yang sama, dia tidak ingin menikah. Dia benci pernikahan dan dia trauma akan sebuah pernikahan.

Karena Selena yang tak kunjung setuju membuat Kaisar menunduk lesu, dia terdiam dan tidak membujuk Selena lagi. Cukup lama suasana hening mengisi ruangan Kaisar karena tidak ada yang berani angkat bicara.

"Ayah mohon Selena, Ayah ingin melihat kedua putri ayah menikah." Mohon Kaisar menciptakan sedikit rasa iba timbul di hati Selena. Astagaa, batinnya jengah, sialnya lagi dia sekarang benar-benar merasa iba.

"Iya, baiklah! Tapi aku akan menerima dua penawaran ayah tadi," putusnya dengan tingkat keikhlasan 1%, dia kesal karena merasa kasihan dengan kaisar yang memperlihatkan wajah memelas. Yaudah deh gue nikah, tapi kalau gak cogan gue cancel deh nerimanya, hihi. Kalau sampe tu cowok gak setia, gue penggal palanya entar.

Senyuman keluar dari wajah kaisar dan tentu sangat berbanding terbalik dari putrinya. Gadis itu hanya menghela napas tidak bisa melakukan apapun untuk menolak pernikahannya, rasa kasihannya terlalu besar.

"Bagus, Selena dan Sheila akan menikah dalam satu bulan ke depan." Putus Kaisar dihadiahi senyuman lembut Sheila dan tatapan datar Selena. Sabar Selena, ini bukan tubuhmu juga, batinnya mencak-mencak, masih kurang terima dengan pernikahan yang akan dia jalani. Tapi karena ini raga orang lain, jadi dia coba saja dulu.

Suasana tenang taman seolah menjadi pendukung untuk Selena menenangkan pikirannya yang kacau karena kaisar. Bersenandung kecil, Selena hanya menatap tanaman hijau tanpa melakukan hal lain.

Walau wilayah Utara adalah tempat yang penuh salju, tapi taman kekaisaran adalah satu-satunya tempat yang bisa dibuat penuh kehangatan dan tanaman seolah ada lingkaran sihir untuk membuat tempat itu berbeda dari wilayah Utara.

Carve Out A PastWhere stories live. Discover now