☃️ Misi ke-9 : Dia?

13.9K 933 1
                                    

Jangan lupa vote sama komen❤

☃️

Selena mematut penampilannya di depan cermin, dia menatap dirinya yang tampak cantik dengan gaun biru, rambutnya yang dibiarkan tergerai dengan sedikit kepangan disisi-sisi kepalanya.

Kau cantik banget, Putri Selena, puji Selena pada pemilik asli tubuh yang dia tempati, seulas senyum Selena perlihatkan pada cermin. Aku tidak tahu ini keputusan yang benar atau salah, monolognya lirih.

"Tuan Putri sangat cantik," puji Hana sambil menatap Selena intens, dia sangat senang melihat Selena yang nampak cantik seperti ini. Gadis pembuat onar itu terlihat sangat manis dengan tampilan seperti ini.

"Kau yang membantunya menjadi secantik ini Hana, terima kasih." Hana mengangguk, dia memberi tahu Selena bahwa sudah waktunya Selena ke ruang makan.

Malam ini adalah malam di mana Selena akan bertemu dengan laki-laki yang akan dinikahkan dengannya.

Bukan hanya Selena yang tampak sangat cantik, Sheila juga terlihat sangat cantik dengan pakaian putih miliknya, rambutnya dikepang satu, tubuhnya yang mungil membuatnya terlihat seperti peri kecil yang sangat cantik.

Kedua putri Kekaisaran Utara itu berjalan berdampingan menuju ruang makan, mereka sesekali berbincang ringan untuk menghilangkan rasa gugup karena akan bertemu pendamping hidup mereka.

"PUTRI SELENA DAN PUTRI SHEILA MEMASUKI RUANG MAKAN!"

Tap

Tap

Tap

Semua orang yang ada di ruang makan sontak menatap ke arah pintu yang terbuka, mereka terdiam ketika melihat dua sosok yang begitu bersinar kulai memasuki ruang makan.

Camilo tersenyum tipis, sedangkan Shaka mengangkat sebelah alisnya ketika dia menangkap sosok perempuan yang sempat dia temui. Dia?

Dengan anggun Selena duduk, dia masih belum melihat siapa yang duduk di hadapannya. Dia menatap Evan yang menatapnya intens, kakaknya itu tersenyum ke arahnya, tentu Selena balas tersenyum membalas kakaknya.

Ketika mata Selena menatap ke arah depan, baru gadis itu menatap terbelalak pada Shaka yang menatapnya datar. Dia?! Batin Selena tidak bisa sedikitpun menutupi kekagetannya.

"Lebih baik kita nikmati dulu hidangan yang sudah disiapkan," ujar kaisar menyuruh mereka yang ada di ruangan itu mulai makan dan tentunya langsung diangguki mereka semua.

Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang memenuhi ruang makan. Setelah selesai dengan makanan mereka, mereka mulai membahas tentang pernikahan yang akan diadakan dalam waktu 7 hari lagi.

Kaisar meletakkan garpu dan sendok yang ada di tangannya lalu mengangkat wajahnya, dia akan memulai perbincangan mereka. "Putra mahkota Camilo, itu Sheila, putri keduaku." Ucap Kaisar memperkenalkan Sheila membuat gadis itu tersenyum malu-malu ke arah Camilo, tetapi Camilo balas tersenyum tipis.

Putra mahkota dari kekaisaran Barat itu menatap kaisar Orlando. "Putri anda sangat cantik, kaisar," puji Camilo beralih menatap Sheila yang menunduk malu karena ucapannya. Wanjay, langsung gas aja nih orang, batin Selena tak habis pikir, dia geleng-geleng kepala melihatnya.

Mendengar pujian yang diberikan kepada putrinya, kaisar terkekeh kecil. "Aku tidak menyangka kau akan mengatakannya secara gamblang," puji kaisar dengan wajah sumringah, Evan juga ikut tersenyum melihatnya.

"Putrimu pantas untuk ku puji." Jujur Camilo lagi membuat Selena tersedak ludahnya sendiri. ASTAGA! Gombal macam apa ini?! Pekik Selena di dalam hatinya.

Carve Out A PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang