27| Mencoba Memperbaiki Masalalu

3.6K 182 15
                                    

"Kamu tidak tahu apa-apa dengan masalalu saya. Kamu dalam hidup saya hanya orang baru yang saya paksa terima."

-Zayn by SN Aisyah-

'

'

'

Sebelum scroll, pastikan kamu sudah tekan vote dulu, okay.

'''

~Selamat membaca~

''''

''''

''''

KINI Zira sudah berdiri di depan pintu sebuah rumah mewah. Meski masih sedikit ragu Zira pun menekan bel rumah itu. Begitu bel berbunyi, tak lama keluarlah seorang wanita paruh baya membuka pintu. "Permisi, Bu," sapa Zira ramah. "Bu Watinya ada?" Zira sudah mencari tahu semua perihal mengenai ibu kandung Zayn hingga ia bisa mengetahui alamat ini.

"Maaf tapi nyonyanya lagi keluar. Apa ada pesan yang mau dititipkan? Saya ART di sini," ucap wanita baruh baya itu.

"Mm, tidak, Bu. Saya sebenarnya hanya ingin bertemu dengan Bu Wati. Kira-kira beliau pulangnya sekitar berapa jam lagi ya, Bu?" tanya Zira hati-hati.

"Sepertinya sebentar lagi pulang. Apa kamu mau menunggu dulu?"

"Boleh, Bu."

"Yasudah, silakan masuk dulu. Tunggu di dalam saja." Zira pun mengikuti ART tersebut masuk ke dalam. Kesan pertama Zira memasuki rumah ini adalah, mewah. Semua perabotan dan isi dalam rumah ini semuanya adalah barang-barang mahal.

"Silakan duduk dulu. Saya buatkan minum dulu."

"Baik, terimakasih, Bu." Melihat betapa mewahnya rumah ini, Zira bisa tahu seberapa kaya suami mertuanya itu hingga membuatnya meninggalkan Zayn dan Pak Gunawan dulu. Tak lama IRT tadi datang dengan membawa segelas sirup dan sepiring biskuit. "Terimakasih, Bu," ujar Zira.

"Sama-sama. Panggil saja Bi Inem. Orang-orang juga panggil begitu."

"Baik, Bi." Sembari menunggu sang mama mertua datang, Zira banyak bicara dengan Bi Inem. Dari beliau Zira tahu, ternyata selama ini mama mertuanya itu hanya tinggal sendiri. Suami, anak gadis serta anak tirinya meninggal dalam sebuah kecelakaan tujuh tahun silam.

Merasa tak enak Zira menunggu lama, Bi Inem pun menelepon Bu Wati memberi tahu kedatangan Zira. Dan benar saja, tak lama wanita paruh baya itu pun pulang.

Begitu datang, matanya langsung berbinar begitu mengetahui tamu yang datang itu adalah Zira. "Zira..." Seketika ia langsung memeluk Zira. "Mama senang sekali kamu datang kesini," ujarnya tanpa melepaskan pelukannya. Zira hanya membiarkan wanita itu memeluknya, ia tak tahu harus berucap apa. Tentu ia masih asing dengan wanita yang tengah memeluknya ini.

Dengan senyum mengembang ia lalu melepaskan pelukannya. "Bi, kenapa cuma hidangkan makanan ini pada Zira?"

"Tolong hidangkan makanan lain dan pempek yang saya bikin kemarin ya, Bik," ujarnya pada Bi Inem.

"Eh, tidak usah repot-repot Bik, Buk," ujar Zira sungkan.

"Kamu jangan sungkan begitu. Tidak ada yang repot kok. Ini kan rumah kamu juga." Tak lama Bi Inem dataang dengan berbagai Kue dan tak lupa menghidangkan pada Zira semangkok pempek. "Ini Zira, cobain pempek buatan mama."

Zayn ✓LengkapWhere stories live. Discover now