☃️ Misi ke-12 : Si Setan

12.8K 757 6
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN

☃️

Malam hari suasana disekitar istana masih sangat ramai, banyak rakyat yang mempersiapkan acara pesta pernikahan kedua putri dari kekaisaran Utara.

Tapi, semua kesenangan yang tercipta di wilayah kekaisaran Utara hancur karena kabar buruk —yang sekali lagi disampaikan oleh pelayan pribadi Putri pertama kaisar Orlando— sampai ke telinga pangeran mahkota Evan.

"Tuan putri meninggalkan sepucuk surat, tuan. Tapi saya tidak tahu apakah ini benar-benar tulisan tuan putri atau tidak," ucap Hana sambil mencoba menahan isakannya, dia merasa tidak becus menjaga putri Selena padahal memang Selena yang ingin kabur.

Evan membuka sepucuk surat itu, matanya menajam, rahangnya mengeras, aura dingin seketika memenuhi tempat yang sedang dia singgahi.

Hana yang merasakan atmosfer yang bertambah dingin di sekitarnya seketika merinding, dia menatap takut-takut pada putra mahkota kekaisaran Utara. "Selena," decak Evan pergi meninggalkan Hana yang berdiri kaku di tempatnya.

Hana diam, dia bergumam, "Sepertinya aku harus mengenakan baju yang lebih tebal jika ada di sekitar putra mahkota."

Wajahnya yang tadinya cengo berubah menjadi sedih kembali dalam waktu singkat, dia memikirkan nasib Tuan Putrinya.

Genggam tanganku sayang, dekat denganku peluk diriku~

Di tempat lain, Selena bersenandung kecil sambil berjalan riang melihat sekitar saat di perjalanannya menuju istana kekaisaran.

Sesekali dia memejamkan matanya sambil menghirup udara dingin Kekaisaran Utara.

BRUK

Tangan Selena mengusap dahinya yang terasa sakit. "Sial, keras banget ini pohon?!" pekik Selena refleks, ketika dia tiba-tiba menghantam sesuatu yang dia pikir sebuah pohon.

"Selena?"

Selena mengerjap mendengar ada orang yang memanggilnya, tapi dia tidak mendongak supaya orang yang memanggilnya merasa bahwa dia hanya salah panggil.

"Aku tau itu kau Selena, aku ingin bertemu denganmu, apa kau tidak merindukanku?"

Cara bicara itu? Darrel? Batin Selena, dia mengangkat wajahnya dan malah disuguhkan oleh wajah tampan milik kekasih putri Selena, dalam batin dia berteriak, SUBHANALLAH GANTENG BANGET!!!

"Hey, ada apa Selena?" Tanya Darrel melihat wajah Selena yang terlihat seperti orang bodoh, cadarnya sudah dia lepas sejak meninggalkan kawasan pasar membuat Darrel bisa melihat raut yang tercetak di sana.

Gadis dengan nama Selena itu tersentak kaget, akhirnya sadar juga kalau di depannya adalah sosok Darrel yang harus dihindari. Dengan tergesa Selena hendak kabur tapi tangannya lebih dulu dicekal oleh Darrel.

"Kenapa kau ingin lari?" Tanya Darrel menatap Selena yang mencoba melepaskan cekalannya.

"Aku tidak ingin bertemu denganmu." Sahut Selena kesal, dia memberontak dan terus memaksa agar genggaman Darrel segera lepas.

Namun, Darrel semakin bingung ketika Selena mengatakan tidak ingin menemuinya. "Selena," panggil Darrel dengan suara yang sangat rendah.

Bulu kuduk gadis itu berdiri mendengar suara lembut Darrel. Bukannya bikin aku menyukainya nada suara Darrel malah membuat merinding, batin Selena, dia sebisa mungkin agar berani menatap Darrel dan terlihat terintimidasi.

Carve Out A PastTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon