☃️ Misi ke-16 : Ini Dia Big Problemnya

12.2K 739 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen❤❤

☃️

Malam yang sunyi menemani perjalanan Selena dan Shaka bersama para prajurit. Mereka masih sibuk mengendarai kuda sambil mencari-cari tempat yang tepat untuk mereka bermalam.

Ada rasa menyesal di dalam diri Selena ketika merasakan lelahnya melewati perjalanan menuju Kekaisaran Barat yang cukup jauh, tapi dia juga cukup senang dan bersemangat melihat pemandangan sekitar yang benar-benar indah.

Shaka menginstrupsi pasukan ketika dia merasa menemukan tempat yang tepat untuk beristirahat.

Dia turun dari kudanya lalu mendekati Aaron yang berada dibelakangnya. "Sepertinya tempat ini aman Tuan," ucap Aaron memahami bahwa Shaka ingin bertanya pendapatnya.

Rombongan mereka lantas menyiapkan tenda dan api unggun untuk menghangatkan badan dan bermalam di sini.

Selena menatap Shaka, laki-laki itu terlihat semakin tampan ketika wajahnya terkena sinar dari api dan rembulan. Tanpa sadar dia menatap Shaka terlalu lama.

"Nona, ingin makan?" Tawar Aaron membuat Selena sedikit tersentak, dia menggeleng lalu kembali menatap langit malam yang penuh kilau.

Di saat dirinya menatap langit malam yang indah, tiba-tiba dia merasa ingin membuang hajat sebentar.

"Aku harus buang air kecil dulu," izinnya pada Shaka, tanpa menunggu jawaban langsung berlari ke arah semak-semak untuk melakukan aktivitasnya.

"Legaa," Ucap Selena, dia segera berjalan kembali ke tendanya.

Namun, dia dikejutkan dengan pertarungan yang terjadi antara para prajurit, Aaron dan Shaka melawan orang-orang berpakaian hitam sebadan. Mirip hantu, batin Selena masih sempat.

Baru kutinggal beberapa menit padahal, batin Selena menatap keributan di hadapannya.

Tapi Selena suka perkelahian, jadi dia intip-intip tonton melihat drama kolosal langsung di hadapan matanya.

BAGUS SHAK, HAJAR AJA! Pekikkan demi pekikkan Selena tahan di dalam dirinya, dia tidak mau ambil risiko dengan membiarkan musuh mengetahui keberadaannya.

Gadis itu kaget ketika Aaron akan ditusuk dari belakang, dia dengan cepat dia mengambil belati miliknya.

Otaknya memikirkan sebuah panah dan dalam sekejap belati di tangannya berubah menjadi panah, ini dia yang tidak orang ketahui tentang belati Argani, yaitu.... belati Argani bisa dikendalikan oleh tuannya sesuai yang diinginkan tuannya.

Selena langsung melepaskan panahnya dengan cepat, rasanya Selena bersyukur karena dulu dia rela tidak tidur selama tiga hari hanya untuk berlatih memanah.

Memang Selena akui kelemahan dia yang paling parah adalah ketika bermain panah, dia benar-benar perlu berlatih mati-matian hanya untuk bisa bermain panah sebab memanah adalah salah satu kemampuan wajib dari seorang anggota intelijen negara.

Karenanya Aaron kaget, dia lengah sampai hampir saja ditikam jika tidak ada yang membunuh orang itu lebih dulu. "Aaron! Kau tidak apa-apa?" Teriak Shaka sambil terus mencoba menghindari serangan musuhnya.

"Saya tidak apa-apa, Tuan!" Sahut Aaron sambil terus menyerang ataupun menangkis serangan.

Selena menatap permainan hebat di depan matanya, ketika Shaka terus menghancurkan lawannya satu persatu.

Pantesan jadi panglima, wong lihai main pedangnya, Decak kagum Selena melihat kemampuan Shaka yang tidak main-main.

Di tengah keseruan menonton drama kolosal versi nyata ala Selena, tiba-tiba ada yang menutup mulutnya membuat Selena kaget, dia memberontak tidak ingin di apa-apakan.

Carve Out A PastWhere stories live. Discover now