☃️ Misi ke-17 : Demi Apa? DEMI ALEX

12.1K 717 7
                                    

☃️

Selena sekarang terus mengumpat karena hanya melihat ruang hampa disekitarnya. "Ini gue dimana sih?" Gumamnya bingung, setelah kesadarannya tadi tiba-tiba menghilang, ketika dia membuka matanya dia malah berada di tempat seperti ini.

"WOY!" Panggilnya menatap sekitar yang benar-benar hanya berisi wara putih.

Apa dia akan kembali pada dunia aslinya? Atau dia akan bertemu pemilik asli raga yang ditempatinya? Tapi, yang pasti dia sekarang sangat bingung.

"ADA ORANG KAGAK?!"

"JAWAB NGAPA! JANGAN BIKIN GUE TAKUT WOY!"

Selena terus berteriak mencoba memanggil orang yang mungkin akan membantunya. Waktu yang terasa sangat lama benar-benar menyiksa Selena, dia terus mencoba untuk memanggil siapapun.

"PLEASE, SIAPAPUN YANG ADA DISINI TOLONG GUE! Gue gak terbisa sama suasana sesunyi ini," lirihnya mulai frustasi.

Dia bukan seorang yang introvert sehingga menyukai ruang hampa nan senyap ini, dia mungkin tidak terlalu menyukai keramaian tapi Selena bukan orang yang sanggup jika berada di tempat tanpa suara dan tanpa seseorang pun menemaninya.

Gadis mulai terisak karena benar-benar merasa takut, perlahan ruang yang tadinya hampa berubah menjadi sebuah tempat yang sangat indah.

Beberapa kali mata Selena mengerjap, dia menghapus air matanya kasar ketika netranya menangkap sosok laki-laki yang menahan tawanya sambil melihatnya dari jarak jauh.

"APA LO?!" Kesal Selena dengan tangan ingin melepas sandal yang sudah dia pakai semenjak membuka mata.

"BWAHAHAHAHA, nangis ga tuh?" Selena semakin kesal ketika laki-laki itu mengejeknya. Wajahnya memerah marah, dia mengusap kasar jejak air mata yang membasahi pipinya.

"DIEM LO! GANTENG DOANG SIFAT KEK SETAN!"

"Iya, gue tau gue ganteng," sombong orang itu sambil menyugar rambutnya. Pongah.

Sontak Selena bersikap seolah muntah, dia menatap jijik pada orang tak dikenal yang sedang berbicara dengannya.

Memperbaiki raut wajahnya, Selena menatap orang yang di depannya datar. "Ini dimana?" Tanyanya serius, dia sudah malas bercanda kepada sosok yang bahkan tidak dia ketahui namanya itu.

"Welcome to de champion class," lah malah iklan cerita orang. Cancel, cancel.

"Serius," datar Selena tidak berminat untuk bercanda, dia sudah terlanjur kesal. Namun, dia merasa aneh karena laki-laki yang sudah berdiri di dekatnya ini memahami bahasa gaulnya bahkan menggunakan bahasa itu.

"Kaku banget sih jadi orang," cibir laki-laki itu tapi tak ditanggapi Selena.

Hal itu lantas membuat laki-laki di depannya memasang wajah serius yang malah mengundang jiwa fangirl Selena keluar, dia mungkin kesal dengan laki-laki ini karena sikapnya, tapi wajah laki-laki yang sedang berada dihadapannya ini sangat tampan. Cogan mana boleh dianggurin, iya gak?

"Kok lo jadi ganteng?" Tanya Selena membuat wajah serius laki-laki itu mendatar, dia balas menatap tajam Selena.

"Dibawa becanda marah, diajak serius malah gak mau. Maunya gimana, sayang?" Geram laki-laki itu mengundang cengiran khas Selena keluar.

"Maung teh saha? Aing kenapa bisa di sini?" Mendengar pertanyaan ngawur Selena, laki-laki itu bersiap pergi menjauh sebab sebal dengan sosok bernama Selena.

"Becanda," canda Selena kembali mengeluarkan cengirannya.

Kedua mata Selena terbelalak ketika laki-laki yang tak kunjung mengenalkan diri itu benar-benarpergi menjauhinya. "WOY, KOK PERGI?!" Teriak Selena.

Carve Out A PastWhere stories live. Discover now