☃️ Misi ke-18 : K2- Keindahan & Kebencian

11.6K 714 14
                                    

Jangan lupa vote sama komennnn😁 Ayo share cerita ini biar makin rame, insya Allah ceritanya punya banyak kejutan buat kalian yang paling gue sayang🤣

☃️

Luar biasa, Selena menyukai suasana dari Kekaisaran Barat sejak mereka memasuki wilayah sekitar istana Kekaisaran Barat, mata Selena tak berhenti memperlihatkan binarnya melihat keindahan wilayah Kekaisaran Barat.

"Indah," lirihnya menatap sekitar.

Walau pemandangan diseluruh tempat sangat indah tapi perasaan Selena tidak enak sebab tatapan dari rakyat seolah dia adalah penjahat semenjak dia menginjakkan kaki di wilayah ini.

Ada apa ini? Mengapa Orang-orang menatapku seperti aku adalah selingkuhan dari Shaka, batin Selena dengan penuh kebingungan, dia merasa terlalu janggal dengan tatapan itu.

"Kukira kau tidak menyadari tatapan mereka," sahut Belati dari dalam pikiran Selena dan masih membuat Selena sedikit terkejut.

Gadis itu mendengus jengah. LKau pikir aku sebodoh apa? Balasnya mengundang tawa dari sang belati.

"Yang aku tahu kau itu sangat bodoh, sih."

Tentu emosi Selena tersulut mendengar ejekan dari Belati, dia rasanya ingin membakar Belati itu saat ini juga. Wajahnya sudah sangat masam karena sang belati.

Lama-lama gedeg juga Selena ditatap seperti itu, dia mengambil cadarnya lalu menutupi setengah wajahnya. Untung saja aku membawanya, batinnya bersyukur akan cadar kesayangan itu.

"Shaka, kenapa mereka menatapku seolah aku selingkuhanmu, hah?!" Shaka mengangkat sebelah alisnya mendengar pertanyaan Selena lalu berdehem singkat.

Laki gue ngeselin bat dah! Batin Selena dongkol, dia mendengus dengan respon Shaka.

Mendengar umpatan Selena Belati kembali menyahut, "Yakin?" Ejeknya benar-benar menghancurkan seluruh mood gadis itu.

Beruntungnya, sekarang mereka telah sampai di istana Kekaisaran Barat jadi Selena tidak perlu menjawab ejekan sang belati. Menyebalkan.

Tidak ada sambutan mengundang tanda tanya dalam benak Selena, dia menatap aneh pada gerbang istana yang terbuka dan hanya ada para kesatria dan pelayan yang berlalu lalang di sana tanpa terlihat seorang pun dari keluarga Kekaisaran.

Shaka mengangkat tubuh Selena dengan mudah membuat Selena kaget lagi, dia menatap kesal pada Shaka yang dibalas wajah datar bin songong dari pria itu. "Kalau mau angkat tuh bilang-bilang," omel Selena kesal.

Shaka hanya kembali berdehem dan segera turun dari kuda.

Dia lantas menautkan jarinya dan jari Selena lalu mengajak gadis itu ke arah salah satu kamar di ujung istana.

Sebenarnya Selena cukup bingung mengapa mereka tidak disambut oleh keluarga Shaka padahal dari yang dia baca keluarga Shaka itu sangat baik terhadap Sheila sampai kadang Selena ingin menjadi Sheila.

Tapi, dengan pikiran baiknya Selena meyakinkan dirinya jika mungkin Shaka ingin Selena istirahat dulu jadi tidak ada penyambutan dari seorang pun.

Tapi ada yang lebih mengejutkan dari itu, yaitu—

"Itu istri dari pangeran kejam,"

Terdengar seseorang berdecih, "terlihat biasa saja, memang cocok untuk pangeran sial itu."

"Memang sudah seharusnya pangeran sial sepertinya menikahi gadis dari luar wilayah saja, pangeran itu tidak pantas untuk putri Wyne yang baik."

Bisik-bisik mampu terdengar oleh Selena. Ada apa ini?

Carve Out A PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang