AZ || TIGA SATU

19.7K 1.9K 98
                                    

Double up!!
Gamau tau kudu pencet bintang pokoknya ⭐
Warning typo, langsung up soalnya.

~~

Azello hanya bisa meringis kala melihat Keegan yang berdiri di depan mobil, berkacak pinggang dengan ekspresi garang.

"Dek, punya ponsel itu buat apa?" Keegan bertanya karena sejak tadi tak bisa menghubungi Azello.

"Buat main game," kata Azello jujur.

Keegan mengurut keningnya. Sudah satu jam dia menunggu disini, karena tadi sudah mencari Azello kemana-mana. Saat dia bertanya pada satpam apakah melihat adiknya, satpam berkata jika belum melihat Azello keluar.

Alhasil Keegan juga menyuruh Johnson untuk mencari Azello. Siapa sangka setelah satu jam dicari, ternyata tersangka malah asyik tidur di rooftop, lebih tepatnya di bagian yang terdapat kanopi. Anak itu menggelar tikar yang entah didapat darimana. Ditambah lagi posisinya yang berada di belakang sofa mempersulit pencarian karena mereka jadi tidak sadar jika yang dicari ada disana.

Tak tahan lagi, Keegan menarik Azello masuk ke kursi penumpang tengah. Di depan sudah ada Johnson yang menyetir.

Awas saja Keegan tak akan melepaskan Azello kali ini. Dia bahkan tak membiarkan Azello bernapas bebas dengan terus memeluk sang adik.

"Lepas Bang..." rengek Azello yang dibalas angin tak punya ktp alias Keegan yang tak bergerak dan hanya diam menatap lurus ke depan.

Baiklah, Azello sadar diri jika Keegan marah. Jadi dia hanya bisa pasrah dan diam. Salahkan saja guru di jam pelajaran terakhir yang tidak masuk dan memberi tugas. Karena bosan Azello keluar dan kakinya mengarahkan dia untuk ke rooftop. Galaksi sendiri tidak ikut karena dia mengerjakan tugas tersebut, sekaligus juga tugas Azello. Sungguh simbiosis yang sangat bermutu.

Amarah Keegan hampir hilang saat Azello balas memeluknya. Ternyata anak ini sudah tidur, pantas saja. Apalagi dengan bibir terbuka dan mata yang terpejam membuat Azello nampak kalem dan imut. Keegan menghela napas pelan sembari membenarkan posisi Azello. Jika begini siapa yang bisa marah?

"Dasar tukang tidur," gumam Keegan.

Sampai di mansion, Keegan menggendong Azello masuk.

Gillion yang tengah membaca koran, saat melihat mereka meletakkan korannya. Memang sejak kedatangan Azello, Gillion lebih berusaha menyempatkan waktunya untuk berada di rumah. Hitung-hitung juga untuk mendekatkan diri pada sang anak.

"Tidur?" tanya Gillion.

"Iya, Om."

"Biar Om yang bawa," kata Gillion. Ia tetap tenang karena tadi dia sudah mendengar laporan tentang Azello yang sempat menghilang. Tadinya jika Azello belum ditemukan juga, ia akan menyusul kesana.

Keegan menyerahkan Azello dengan tidak ikhlas.

"Kamu mau menginap?"

"Iya Om, pake nanya lagi."

"Nanti Jeanne marah, kamu tidak pulang lagi. Pulang sana."

"Om ngusir?" ucap Keegan tak percaya.

Gillion mengendikkan bahunya, lalu dia pergi ke kamar Azello.

Hari sudah sore, Azello akhirnya terbangun. Dia lalu turun ke bawah.

Ting!

Lift terbuka, Azello bisa mendengar suara Sob. Tunggu?! Sob?

Ngok ngok ngok

"Bener itu suara Sob!" seru Azello dengan cepat mencari arah suara. Dia tak sabar untuk bertemu dengan hewan peliharaan kesayangannya.

AZELLO [END]Where stories live. Discover now