☃️ Misi ke-19 : Shit

11.8K 701 3
                                    

☃️

Selesai membersihkan diri, Selena yang sudah dikuasai kantuk langsung naik ke atas ranjang dan mencoba memejamkan matanya.

Namun rupanya tak semudah itu, dia mungkin merasa lelah dan sangat ingin tidur tapi matanya tidak bisa diajak kerja sama, matanya terus terbuka terang seolah dia tidak mengantuk.

Otaknya seolah memaksakan untuk terus beraktivitas padahal tubuhnya sudah sangat lelah.

Ia tidak bisa tidur padahal sudah berbagai macam posisi dirinya coba tapi dia tetap tidak bisa terlelap sedikit pun.

Kalian tahu 'kan bagaimana rasanya badan terasa remuk tapi tidak bisa tidur? Itu lah yang dirasakan Selena saat ini.

Shaka menatap risih pada Selena yang berputar-putar bak roda yang bergerak di atas ranjang sana, dia mendengus.

"Ada apa, Selena?" Tanyanya lelah sendiri.

Gadis pemilik nama yang sejak tadi mencari posisi nyaman menengok ke arah suaminya, dapat Shaka lihat betapa sayunya mata gadis itu tanda dia mengantuk dan butuh tidur.

"Aku tidak bisa tidurr," rengernya dengan posisi kepala yang hampir jatuh dan kaki berada di bantal.

Melihat istrinya yang kesulitan tidur, Shaka lantas melepaskan tugas-tugasnya lalu mendekati Selena yang terlihat memang tak bisa tidur.

"Aku tidak menyangka kau sama sekali tidak bisa diam," komen Shaka mengundang decihan istrinya.

Gadis itu mengamati suaminya yang bergerak mendekat ke arahnya lalu duduk disisi ranjang yang ada di sisi kepalanya.

Awalnya Selena bingung karena Shaka hanya diam hingga tiba-tiba tangan dingin itu menyentuh kepalanya lalu mengusapnya lembut.

Tentu apa yang dilakukan Shaka memberi efek kejut pada Selena, jantungnya tiba-tiba berdetak tidak normal, nafasnya juga tercekat, matanya mengerjap beberapa kali, dia menatap Shaka dengan horor.

"Aku akan mengusap kepalamu sampai kau bisa tidur," kata Shaka membuat wajah Selena seketika memerah. Blushing.

GUE BOLEH BAPER GAK?! Batin Selena memekik, Sekarang dia sangat ingin berteriak. Ayolah, wanita mana yang tidak baper diperlakukan seperti itu oleh seorang pria.

Selena berusaha keras agar tidak tersenyum, dia tiba-tiba merasakan kelopak bunga berterbangan diperutnya dan itu memberi efek geli pada dirinya dan membuat kedua sudut bibirnya berkedut.

Lama Shaka mengelus lembut puncak kepala Selena tapi gadis itu tidak kunjung terlelap lantas Shaka angkat bicara, "Kenapa masih belum tidur?"

"Karena lo," jawab Selena membuat kening Shaka berkerut bingung, dia menatap pipi Selena yang bersemu merah.

"Lo bikin jantung gue disko, nih! Bukannya bisa tidur, malah nambah bikin insomnia!" Entah itu pujian atau hinaan Shaka tidak tau, yang pasti sekarang dia juga ikut lelah.

Ia berhenti mengelus kepala Selena lalu memperbaiki posisi Selena agar meletakkan kepalanya di bantal.

Tentu gadis itu dengan patuh menuruti gerakan Shaka, Ia kembali memaksakan diri untuk memejamkan mata walau sekarang kantuknya hilang entah kemana.

Setelah posisi Selena sudah benar, Shaka ikut naik ke atas ranjang lalu berbaring di sebelahnya.

Dengan terus mencoba menormalkan detak jantungnya, perlahan Selena mulai kembali merasakan kantuk karena suasana yang senyap.

Tak lama gadis itu terlelap diikuti Shaka yang memang sudah lelah, mereka melupakan janji Shaka yang ingin bercerita tentang masalah pelayan dan rakyat tadi.

Carve Out A PastWhere stories live. Discover now