☃️ Misi ke-20 : Gadis Itu

11.1K 701 4
                                    

Jangan lupa vote sama komen, Ayyy!! Share juga cerita ini ke temen² kali biar ceritanya makin rame🔥

☃️

Jika kalian pikir Selena hanya pergi tanpa memakan apapun maka kalian salah besar. Tentu gadis itu tak mau kelaparan hanya karena kejadian tersebut.

Di sisi lain, setelah tahu bahwa makanan Selena diberikan racun, Shaka segera keluar dan mencari istrinya itu.

Dia bukan khawatir hanya tidak ingin terlihat tidak peduli, garis bawahi itu ya, gess.

Dengan langkah cepat, Arshaka berjalan ke berbagai tempat di istana, dia terus mencari keberadaan Selena yang rupanya tidak pergi ke kamarnya.

Sedangkan Aaron hanya terus mengikuti langkah Arshaka yang berjalan entah kemana, dia hanya terus mengikuti majikannya.

Di tengah pencarian mereka, sudut mata Aaron dapat menangkap sosok perempuan unik yang sudah menjadi istri dari tuannya. Tentu saja itu Selena.

"Tuan," panggil Aaron menghentikan langkah Shaka.

Melihat raut tanya dari tuannya, telunjuk Aaron mengarah pada arah taman yang dipenuhi pohon rindang yang beberapa sedang berbuah.

Banyak bunga-bunga indah di sana tapi bukan itu yang menjadi tujuan Shaka memasuki taman tersebut.

Matanya mengarah pada salah satu pohon rambutan yang di mana di atasnya sudah terlihat penampakan hewan gila. Becanda.

Helaan nafas panjang menjadi pertanda betapa frustasinya Shaka terhadap istrinya satu-satunya itu.

Di sana, di atas pohon rambutan itu— nampak sosok Selena yang dengan entengnya memakan buah rambutan sambil duduk di dahan pohon bak monyet.

"Nona..." bahkan Aaron sekarang tidak bisa mengatakan apa-apa lagi atas kelakuan ajaib Selena.

Gadis itu terlihat menatap polos Shaka dan Aaron seolah ia tidak melakukan apapun.

"Apa yang kalian lakukan di situ?" Tanyanya dengan mulut penuh daging rambutan.

Tahan, Shaka harus sabar jika mengurus perempuan berusia 22 tapi memiliki sifat anak 5 tahun di atas sana. "Kau yang melakukan apa di sana?"

Terlihat Selena mengerjap lalu menatap rambutan di tangannya di lanjut menatap Shaka secara berulang kali.

Dia lantas mengarahkan rambutnya di tangannya pada Shaka yang di bawah sana. "Makan," jawabnya semakin memancing kekesalan suaminya.

"Anak lima tahun pun tahu kalau kau sedang makan," sarkas Arshaka sinis.

Gadis itu mendengus, "Kalau sudah tahu untuk apa bertanya?" Balasnya tak kalah sarkas.

Mendengar perdebatan antara Shaka dan Selena, Aaron hanya bisa menghela lelah, Ia dengan setia menunggu.

"Seharusnya kau bersikap lebih anggun sedikit, kau itu istri pangeran sekaligu—"

"Salah siapa suruh keluargamu coba untuk meracuniku?" Potong Selena cepat, matanya menatap berkilat pada istana.

Arshaka mendengus mendengar perkataam istrinya, ia dengan segera kembali menjawab, "Kalau aku tahu aku juga tidak akan membiarkan itu."

Lelah mendengar perdebatan kedua majikannya, Aaron memilih menengahi. "Sudah! sekarang Nona Selena lebih baik segera turun. Bahaya jika Nona terus di sana," Mendengar perintah Aaron Selena lantas tersenyum manis.

"Aku tersanjung dengan kekhawatiranmu, Aaron." Ucapnya membuat Aaron seketika merinding, Ia menatap Shaka yang terlihat hanya bungkam tapi tatapan pria itu jelas menajam.

Carve Out A PastΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα