AZ || TIGA SEMBILAN

14.9K 1.6K 88
                                    

Sebelum baca, vote dululah 🌟

~

Azello sedang jalan-jalan sendirian. Tadi dia habis membeli cilok gajah. Walaupun tak sesuai ekspektasinya yang mengira bahwa ciloknya berbentuk gajah. Nyatanya sama saja tuh. Dia sempat protes juga pada yang jual. Berakhir si penjual menyerah dan memberikan ciloknya gratis agar Azello cepat pergi agar tak membuatnya tambah pusing.

Azello memakan lagi sesuap ciloknya, dia bersenandung riang karena bisa bebas. Gillion dan Asher sedang ada di luar negeri, Dariel sibuk seminar di luar kota. Keegan sepertinya sedang mengurusi papinya. Johnson tadi dia suruh mengurusi Sob dan Azello kabur.

"Pak... kasihan Pak... "

Remaja itu berhenti mendengar suara yang familiar. Seakan de javu, dia melihat seorang pengemis duduk di trotoar. Jangan lupakan topi pancingnya yang menutupi wajahnya itu.

"Bro... kasihan Bro..."

"Kairel?" panggil Azello.

Kairel mendongak, melihat Azello, dia menarik anak itu duduk di sebelahnya.

"Ssstt... Jangan berisik. Sini duduk, gue lagi nyamar biar nggak ketahuan Om Bra?"

"Om Bra?"

"Minta ciloknya." Kairel merampas cilok Azello. Azello tak terima, dia akan marah kalau saja Kairel tak memberikannya lolipop.

Tak jadi marah, Azello makan lolipopnya dengan anteng.

"Udah ikut aja, tadi lo panggil gue apa?"

"Kairel."

"Enak aja, panggil gue Kak!"

"Kakek Kairel." Azello memeletkan lidahnya mengejek.

"Heh, yang bener aja dong!" Kairel memegang kedua bahu Azello, mengancam yang sebenarnya tak menakutkan juga. Mereka malah adu saling memelototi.

Kedua anak itu tengah berdebat, tak sadar jika ada seseorang yang mendekat.

"Tuan Muda."

Kompak mereka mendongak. Azello melirik Kairel, sepertinya Kairel mengenalnya.

"Om Bra, ada kecoak berbadan dua disana!" Tunjuk Kairel ke sembarang arah.

Memanfaatkan Abraham yang lengah. Kairel menarik Azello kabur. Sengaja mereka melewati gang-gang sempit. Lalu bersembunyi di tempat yang dianggap aman.

"Ngapain ajak-ajak?!" kata Azello. Dia melihat ke belakang tak rela dengan lolipopnya yang jatuh.

Kairel menutup mulut Azello saat mendengar suara langkah kaki mendekat.

Posisi mereka sudah seperti cicak, mepet di dinding sebuah rumah yang sepertinya tidak ada orang.

"Kayaknya udah aman," bisik Kairel. Azello menarik tangan Kairel yang menutupi mulutnya, untung saja tidak bau.

"Udah ah, nggak mau ikut-ikut."

Azello mendumel, perasaan setiap dia bertemu dengan Kairel tidak pernah beres, pasti ada keributan atau hal aneh.

Bruk

"Kenapa ada tiang disini!" Azello mendongak melihat makhluk yang seram.

"I-itu siapa?"

Azello menyenggol lengan Kairel.

"Daddy kok udah pulang?" tanya Kairel cengengesan. Dalam hati dia heran kenapa Kendrick bisa tahu dia ada disini? Kalaupun tahu dari orang rumah, harusnya tidak akan secepat ini menemukannya.

AZELLO [END]Where stories live. Discover now