AZ || EMPAT LIMA

11.1K 1.4K 78
                                    

"Maaf kak, tapi aku bukan Asher. Aku Azello adiknya Kak Asher, maaf pura-pura karena  mau cariin jodoh kakak pake aplikasi itu, tapi salah pilih foto profil."

Azello berucap dengan memejamkan matanya, punggungnya sudah menempel di dinding. Dia menyesal, sungguh.

"Aku menyesal Kak, maaf udah bohong."

"Wah, kamu adik yang baik. Nggak papa kok nggak masalah, toh aku juga bohong, jadi kita seri."

"I-itu, bi-bisa jauhan nggak?"

"Tapi aku tetep suka sama kamu."

Azello merinding, Winter memang cantik, termasuk di atas rata-rata apalagi dia yang jadi model. Tapi terlalu bar-bar, Azello jadi takut.

"Umurmu berapa?" tanya Winter, dia menopang dagu masih menatap Azello.

"Tiga belas."

Mendengar itu, Winter menjauh. "Aku siap kok nunggu kamu, toh nggak masalah kalau brondong." Winter tersenyum manis.

"Tunggu apa?" Azello tak paham.

"Tunggu kamu legal, kita bisa..."

"Sudah cukup main-mainnya."

Asher datang, dia baru sadar apa yang terjadi saat kembali ke mejanya semula dan melewati meja kembarannya.

Bertambah syok lagi saat melihat Azello yang hanya berjarak beberapa cm saja dengan seorang perempuan asing.

Dia menyimak percakapan mereka, untuk kali ini Asher tak bisa lagi mengontrol ekspresinya.

Kedua insan beda jenis itu melihat ke asal suara.

"Lebih baik kamu pulang," usir Asher.

Winter sempat terpana dengan wajah tampan itu, tapi tidak. Seleranya bukan om-om.

"Kakak ini siapa?"

"Saya Asher, kakak Azello."

Dalam hati Winter berkata, jadi ini yang namanya Asher.

"Nah, karena kalian udah ketemu. Sekarang kenalan, Aze mau pergi dulu."

Azello berdiri di atas sofa. Mengambil piring berisi pasta dan naik ke atas meja karena itu satu-satunya jalan keluar. Seharusnya dia melakukan ini saja sejak tadi.

"Dengar, lupakan perasaanmu pada Azello. Dia masih terlalu kecil untuk terlibat masalah percintaan."

"Nggak bisa begitu dong, aku udah terlanjur ada rasa. Toh kami cuma selisih 4 tahun."

"Tidak bisa," tegas Asher. Dia mengakui nyali gadis itu sangat besar.

Kemudian Asher meninggalkan Winter.

Di salah satu ruangan privat yang ada di restoran itu. Azello tengah ketar-ketir, bagaimana kalau setelah ini dia dipecat jadi anggota keluarga bapak Gillion? Mau makan apa dia, masa makan daun seperti Sob.

Jangan lupakan keberadaan Johnson yang ada di pintu masuk, juga Edward yang berjaga di luar. Dia sudah seperti tahanan saja.

Bahkan makanan yang tadinya terlihat sangat enak, sekarang dia sudah tak bernafsu memakannya.

"Steak, kamu enak. Tapi kalau Aze makan, kamu nggak ketelen keinget mukanya Kak Ash yang jelek, galak pula." Azello macam tersangka kejahatan yang tengah menunggu hukuman.

Tak lama kemudian Asher dan Dariel masuk. Kemudian duduk bersebelahan di depan Azello.

Azello lantas merasakan aura hitam yang melingkupi ruangan ini.

"Kakak tidak habis pikir, darimana kamu mendapat ide seperti ini."

PRANG!!!

Terkejut, tak menyangka dengan tindakan sang kakak. Siapa lagi jika bukan Asher. Azello mulai terbiasa dengan Asher yang ternyata tempramen.

AZELLO [END]Where stories live. Discover now