☃️ Misi Ke-23 : Kedatangan

10K 640 2
                                    

Jangan lupa vote sama komennnn🔥🔥 ayo juga share cerita ini biar makin rame dan makin seru🥳

☃️

Tak terasa seminggu berlalu di Kekaisaran Barat, Selena terbangun dari tidurnya ketika cahaya mentari memasuki kamarnya dan Shaka.

Dia mendengus ketika tangan suaminya itu sangat sulit dijauhkan dari perutnya. Dia menatap sinis pada Shaka yang masih nyaman dalam dunia mimpinya.

Ketika dia mencoba melepas pelukan pria itu, Shaka malah semakin erat memeluknya membuat dirinya semakin mendengus jengah.

"Shak, sudah pagi, woy! Bangun cepat, hari ini pangeran mahkota pulang."

Laki-laki mengerang lalu menduselkan wajahnya pada bahu Selena, dia kembali memeluk Selena erat. "Aku masih mengantuk," ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Shaka, aku perlu ke dapur. Aku harus cari muka di depan para ibu tirimu," bujuknya memberontak di dalam pelukan sang suami.

Setelah beberapa saat akhirnya suaminya itu mau melepaskan pelukannya.

Sebenarnya jika laki-laki itu memeluk Selena seperti seorang istri, Selena akan baper sampai ke langit ke tujuh.

Namun, suaminya itu memeluknya seperti guling, di bejek-bejek terus meluknya itu kaya mau bunuh orang.

Kaki Shaka akan seenaknya berada di atas kakinya dan dia kadang menenggelamkan Selena ke dalam dada laki-laki itu sampai Selena tidak bisa bernafas.

Sumpah demi apapun, Selena benci diperlakukan seenaknya oleh suaminya seolah dia guling sebenarnya.

"Ngeselin emang tu cowok, dinginnya sih keren, tapi kelakuannya itu ngeselin banget." Selena mengoceh di dalam kamar mandi, dia segera membersihkan seluruh badannya.

Setelah dia selesai mandi, dia menyuruh Shaka membersihkan dirinya.

Setelahnya gadis itu membereskan ranjang mereka yang seperti ditiduri monyet.

Inilah Shaka, sosok yang dikatakan orang-orang dingin. Ternyata sosok itu sama sekali tidak bisa diam ketika tidur, dia pasti akan selalu membuat ranjang hancur.

Rasanya jika Selena lupa bahwa suaminya Shaka, dia tidak akan segan menjambak rambut suaminya. Tapi dia ingat, pernah hampir lupa cara bernafas hanya karena aura intimidasi suaminya.

"ASTAGHFIRULLAH!" Pekik Selena ketika melihat Shaka keluar kamar mandi tanpa baju. Dia sontak menutup matanya dengan tangan.

Ayolah, ini pertama kalinya Selena melihat Shaka tanpa atasan, dan itu.... SEXY BANGET LAKI GUE! Batin Selena menjerit tapi sesekali dia mengintip di celah-celah jarinya untuk melihat Shaka.

Pria itu menatap datar istrinya, dia melempar bantal pada wajah Selena yang untungnya segera ditangkap gadis itu.

"Tidak usah berpikir macam-macam!" Peringatnya di balas cengiran besar dari istrinya.

Laki-laki itu segera memasang bajunya yang memang disiapkan Selena.

❄❄❄

Selena tidak bisa menutupi kebingungannya sebab istana Kekaisaran Barat sekarang sangat sibuk.

Dia berjalan menyusuri tiap lorong istana menatap lalu lalang para pelayan dan kesatria.

"Pagi, Kakak ipar." Sapa putri Calista dan pangeran Daffin menyapa Selena sambil menunduk hormat bersamaan.

Selena ikut menunduk hormat, ia tersenyum manis pada kedua adik iparnya. "Pagi juga adik ipar," balas gadis itu ceria.

"Ada apa ini? Kenapa semua orang terlihat sangat sibuk?" Tanyanya pada Calista dan Daffin, ia sesekali menatap pelayan yang lewat.

Mereka ikut menatap ke arah para pelayan. "Kau lupa, kakak? Hari ini Pangeran mahkota dan permaisurinya kembali ke istana," jawab Calista diangguki Daffin.

"Ada penyambutan?"

"Ya, tentu."

Air muka Selena seketika berubah, dia terdiam dan malah tenggelam dalam lamunannya sendiri. Apa karena yang datang Putra mahkota jadi ada penyambutan semeriah ini? Pikirnya aneh.

Bukannya apa-apa, tapi jelas seminggu lalu ketika mereka (dia dan Shaka) datang tidak ada satupun penyambutan dari keluarga kekaisaran tapi ini...

Jelas mereka sangat membedakan sikap Shaka dan Camilo. Selena mendengus lirih lalu tanpa pamit dia berjalan menuju kamarnya meninggalkan kebingungan di benak kedua adik iparnya.

Tapi sebelum dirinya sampai di kamar, dia malah lebih dulu bertemu sosok perempuan yang tidak ingin dia temui.

"Tunggu," tahan perempuan itu ketika Selena hanya melewatinya tanpa memberi hormat atau menyapanya.

"Kau tidak diajari etika oleh keluargamu?" Tanya permaisuri, Selena rasanya ingin mendengus jengah mendengarnya, tapi dia tahan.

"Pentingkah Anda mengetahuinya, Ibu Permaisuri?" Sarkas gadis itu tanpa berniat berbalik.

Dia membelakangi Permaisuri Kerajaan dan itu sontak membuat Permaisuri marah bukan main.

"Bersikaplah yang sopan, Tuan Putri. Kau di sini hanya seorang menantu kerajaan," cela Permaisuri berhasil membuat Selena mendengus malas.

Bukannya meminta maaf, istri dari Shaka itu malah terkekeh remeh dan berbalik, menatap tajam Permaisuri. "Ibu Permaisuri pikir saya peduli? Haha, jangan berharap banyak dari saya, Ibu." Ujarnya menatap kesal ibu dari Avram itu.

Setelah mengatakan apa yang perlu dikatakan, Selena segera melenggang pergi meninggalkan Permaisuri yang mengepalkan kedua tangannya kuat.

Aku akan membuatnya menyesal, batin Permaisuri. Ia segera kembali menuju gerbang istana untuk menyambut Putranya.

☃️

Mian, kli ini pendek dlu ya...😁 otak gw ngeleg euy abis ngurus Wish story😭 gw bakal coba buat fokus deh🤝🤝 jgn lupa buat selalu dukung cerita ini dengan vote muuuu❤❤ oh ya, kalau ada kritik atau saran dm aja aku terbuka mendengar kesalahanku🤣 600 Word doang kli ini🙏

HAPPY 1K READERS AYY❄❄❄❄❄❄

2 feb 2024

.........

Masih galau gw gaes😭

Pesan di atas adalah pesan yg kuketik beberapa menit lalu🤣

.......
Pesan baru⬇️

Happy 600rb pembaca🥳🥳🥳 sengaja update🤣🤣 bisa gak ya kira² kalau kita ngejar 1 jt? Kejauhan ya mimpi gw?😭😭 only dream🤣

Mau next up?🤭

Carve Out A PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang