Part 33;Sumber luka

16.9K 975 254
                                    

Aku ngetik ini sambil menggebu-gebu, soalnya ikut emosi, sumpah!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku ngetik ini sambil menggebu-gebu, soalnya ikut emosi, sumpah!

Berikan vote sebelum baca🖤

33.Sumber luka

Dipikirkan ribuan kali pun, Elara tidak tahu, dimana letak kesalahannya. Dan apa penyebab dari perubahan sikap buruk Atlantik kepadanya. Ia benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat.

Plang!!

Piring yang berisi masakan Elara kini berakhir mengenaskan dilantai, pecahan kaca berserakan dimana-mana disapu oleh Atlantik dari atas meja. Kejadian ini bisa menjadi contoh bagaimana perilaku buruk Atlantik akhir-akhir ini.

"Lu bisa masak gak sih?! Cuih! Bener-bener hambar! Gak enak di lidah!"

Dan jika Atlantik sudah menghardik begini, tak ada yang bisa dilakukan Elara selain menunduk dalam. "Ara udah berusaha sebisa Ara. Itu juga makanan yang biasa Ara masak kok, bahan-bahannya gak ada yang berubah, Ara juga masukin bumbu-bumbunya sesuai takaran." Cicitnya. Membuka suara dengan volume serendah itu saja, Elara harus mengumpulkan keberanian penuh.

Belakangan ini, entah mengapa Atlantik kerap membentaknya, tidak segan-segan bertindak kasar, Elara melakukan kesalahan sedikit saja maka ia akan mendapat sanksi berat, yakni dijadikan Atlantik budak nafsu di ranjang sebagai ganjaran, tak jarang pulang dini hari dalam keadaan mabuk berat.

"Halah! Ngeles aja lo! Emang, lonya aja jadi Istri gak guna! Masak aja gak becus! Gunanya lo apa hah?! Sante-sante doang iya? Makan, mandi, tidur. Bisa gak lo jadi bini lebih bermanfaat dikit?"

"Jangan cuma puasin nafsu Suami doang bisanya! Kalo cuma modal ngangkang, pelacur juga bisa!" Hujamnya lagi.

"Terus Ara harus gimana..? Perasaan Ara udah menjalankan tugas rumah tangga dengan baik. Masak, cuci piring, cuci baju, bersih-bersih rumah. Atlanya aja yang gak menghargai usaha Ara."

"Berani membantah sekarang, hm?" Berdiri kasar dari duduknya, Atlantik menarik kuat lengan Elara, langkah Perempuan itu tergopoh-gopoh diseret oleh Atlantik menuju kamar. "Istri pembantah harus diberi hukuman!"

BRAKKK!!

Pintu yang dibanting Atlantik menciptakan bunyi nyaring. Kemudian selanjutnya bokong Elara membentur kuat di kasur. Ia meremas perutnya yang dirambat oleh rasa perih akibat guncangan barusan, kasur setipis ini tentu saja bisa menciptakan kontraksi. Apalagi Atlantik menghempaskannya cukup kencang di kasur.

"A-atla? Kali ini bisa lembut sedikit? Ara-- kesakitan.."

"Siapa lo merintah gue?"

'Ara Istri Atla.. Atau cuma Ara yang ngerasa begitu?'

Kini Elara sudah berada di bawah kungkungan Atlantik. Lelaki itu melepas ban pinggangnya, ia ikatkan di kedua pergelangan tangan Elara. Perempuan itu ingin menolak, tapi bisakah? Atlantik adalah Suaminya, Elara tak berani menolak keinginan Suaminya sendiri.

PANGERAN ATLANTIK (Segera Terbit)Where stories live. Discover now