☃️ Misi Ke-25 : Para Bangsawan

9.4K 590 8
                                    

Happy Reading, Ay!!

☃️

Suasana meriah terlihat sangat menyenangkan bagi para rakyat, tapi jelas sangat berbeda bagi Selena.

Tidak lupa omelan dia ucapkan di dalam pikirannya gadis itu berjalan menuju aula, tadi dia bertemu dengan sosok selir kaisar yang sangat menyebalkan. Jika diingat-ingat rasanya Selena ingin menguliti perempuan ular itu saat itu juga.

🧊

Selena mematut tampilannya di depan cermin, dia segera pergi ketika dirasa tampilannya sudah rapi.

Dengan langkah berat dia berjalan menuju tempat pesta diadakan, istana sangat ramai dengan kedatangan para bangsawan dan rakyat.

"Kukira kau tidak akan datang kesini," ketus wanita yang berusia sekitar 30 tahun pada Selena.

Tentu mendengar ucapan yang mengandung sindiran itu menghentikan langkah malas Selena.

Dia mengangkat wajahnya menatap selir ke-tiga Kaisar.

Dia yang sudah kesal karena harus pergi ke acara pesta tentu bertambah kesal melihat wajah selir bernama Grazinia di depannya.

"Tidak sopan jika saya tidak datang pada acara penyambutan Putra Mahkota dan Istrinya, Ibunda Selir."

Selir Grazinia tertawa anggun sambil menutup mulutnya, tapi Selena jelas tahu bahwa sang Selir tengah menertawainya.

"Kau sungguh putri yang sangat baik, Putri Selena," pujinya yang lebih tepatnya adalahhinaan bagi Selena.

Tentu Selena ikut berpura-pura tertawa anggun, dia berkata, "Terima kasih atas pujian Anda, saya merasa sangat tersanjung."

"Kalian sangat hebat, ada baiknya kalian mendaftar menjadi pemeran dalam drama yang sering ada di sekitar istana." Komentar sang belati membuat Selena tertawa di dalam batinnya.

Dia segera mengubah mimik wajahnya lalu tersenyum manis pada Selir Grazinia. "Kalau begitu, saya permisi untuk pergi ke aula istana, Ibunda."

Setelah mendapat izin dari Grazinia, Selena melangkah menjauhi selir. Tapi sebelum dia benar-benar menjauh dari selir, dapat dia dengar ucapan wanita itu, "Memang tidak tahu diri, sudah jelas tidak ada yang mengharapkan kehadirannya tapi dia tetap datang."

Rasanya telinga Selena panas mendengarnya, dia sangat ingin membunuh selir tapi dia ingat bahwa dia akan dihukum penggal jika melakukannya sekarang.

Dengan mood yang sudah hancur total, Selena terpaksa meneruskan langkahnya menuju aula istana.

🧊

Namun, jangan dikira jika Selena akan bersikap seolah diasingkan di sini. Tidak akan.

Gadis itu dengan tenang berjalan menuju tempat para bangsawan perempuan berkumpul. Pasti lagi pada ghibah, batinnya mencemooh kaum wanita yang sampai zaman kehidupannya sekarang masih sangat suka mengurus hidup orang lain.

Ketika dia sudah dekat, salah satu bangsawan menatapnya ramah atau lebih tepatnya, sok ramah pada Selena.

"Hormat saya kepada istri panglima, Putri Selena." Perempuan itu mengangkat gaunnya sedikit sambil menunduk hormat.

Carve Out A PastWhere stories live. Discover now