☃️ Misi Ke-26 : Masalah Penyambutan

9.1K 620 4
                                    

Jangan lupa vote and komen❤❤ hayuk share² cerita ini biar author makin seneng dan makin semangat buat revisi🔥🔥

☃️

Shaka tidak berniat sedikitpun untuk menanyakan mengapa dirinya ditarik menuju perkumpulan para wanita.

"Maaf, aku perlu memanggil suamiku dulu sebelum menjelaskan lebih lanjut tentang hubungan kami. Iya tidak, sayang?" Tanya Selena yang tentunya segera diangguki Shaka, walau merasa aneh dengan sikap Selena yang tiba-tiba sangat manis.

"Jadi, seperti yang kalian tahu, kami sudah lama sampai di Kerajaan ini hanya saja tidak ada perayaan seperti ini." Perempuan yang dikenal sebagai Putri Kekaisaran Utara itu mulai menjelaskan tentang hari kedatangannya dengan sedikit sisipan sindiran di sana.

"Dan untuk hubunganku dan Shaka, apa perlu kami memperlihatkan kedekatan kami kepada kalian? Kalian tidak perlu lancang untuk tahu tentang kehidupan kami, yang perlu kalian tahu hanya hubungan kami selalu baik-baik saja, iya 'kan suamiku?" Ia menutup penjelasannya sambil tersenyum dengan begitu hangatnya apalagi Shaka mengangguk menjawab pertanyaannya.

"Ada yang ingin kalian tanyakan?" Tanyanya tapi tidak dijawab oleh seorang pun.

Mereka tahu bahwa Selena menyindir tentang mereka yang lancang bertanya tentang kehidupan pasangan Putra dan Putri dua Kekaisaran.

"Kalau tidak ada lagi yang ingin kalian ketahui, aku dan suamiku harus segera menuju pangeran mahkota dan Istrinya. Kami permisi," pamitnya lantas menarik Shaka menjauhi orang-orang yang nampaknya terbungkam karenanya.

"Kau cukup berani." Selena yakin itu adalah pujian dari Shaka, dia menatap suaminya itu dengan berbinar.

"Lo muji gue?" Tanyanya heboh, bahkan sekarang terlihat senyum sumringah gadis itu.

Melihat wajah bahagia Selena membuat Shaka langsung menggeleng. "aku hanya mengatakan kalau kau terlalu berani," ungkapnya seketika menciptakan raut cemberut di wajah Selena. Dengan kesal ia menarik Shaka kencang menuju tempat keluarga Kekaisaran duduk.

"Salam hormat saya kepada Kaisar, Ibu Suri, Permaisuri, Putra mahkota, dan pada Pangeran maupun Putri Kekaisaran Barat," salam Selena di jawab anggukan oleh Kaisar.

Setelah dipersilakan untuk duduk, Selena dan Shaka segera duduk di tempat mereka.

Tidak lama terdengar denting sendok yang menghantam cangkir tiga kali, semua sontak diam di tempat duduk masing-masing, siap untuk mendengarkan Kaisar Fredell berbicara.

"Selamat malam semuanya, terima kasih sudah bersedia menghadiri acara penyambutan pangeran mahkota pada malam ini." Kaisar Fredell menatap semua tamu yang datang pada acara malam ini.

"Nikmati makanan yang telah disediakan, semoga kalian suka," sambungnya, dia lantas mengambil cangkir berisi anggur merah lalu mengangkatnya tinggi.

"Untuk kedatangan Pangeran mahkota!" Serunya.

Para tamu dan rakyat yang hadir pada acara tersebut ikut mengangkat gelas mereka lalu mengucapkan hal yang serupa, sedangkan Selena perlu agak ditegur Shaka agar ikut melakukan hal yang sama.

"Tadi ngapain?" Bisik Selena mengundang dengusan Shaka.

"Kau adalah Putri Kekaisaran, tapi kau tidak tau dengan apa yang kau lakukan tadi," tukas Shaka malas, dia tak berniat menjelaskan lebih lanjut.

"Serah dah, mending makan," gerutu Selena sambil memasukkan makanan pada mulutnya.

"Kapan kalian sampai di sini?" Tanya Camilo setelah menghabiskan makanan miliknya, dia menatap Shaka dan Selena bergantian.

"Minggu lalu, dan—tidak ada penyambutan sama sekali," ucap Selena sambil menegak sisa air minumnya.

Dapat terlihat dari ujung mata Selena Permaisuri tersedak, hal itu membuat sebelah sudut bibir Selena tertarik ke atas.

"Ada apa permaisuri? Anda baik-baik saja?" Tanyanya dengan raut wajah khawatir atau lebih tepatnya mengejek.

"Kau mungkin tidak sesadis Putri Selena, tapi kau jelas lebih berbahaya dari dia, mulutmu itu penuh dengan racun," cibir Sang Belati tak habis pikir.

Kembali gadis itu terkekeh, walau hanya di dalam hati. Aku anggap itu sebagai pujian, balasnya menjawab.

"Ck, kau menyebalkan," cibirnya lalu setelahnya semuanya senyap dan Selena kembali pada meja makan mereka.

"Kakak, tidak seharusnya kakak mengatakan itu. Maafkan kami permaisuri," sesal Sheila sambil memberi teguran pada Selena.

Selena terkekeh kecil, lebih tepatnya terkekeh sarkas. "Saya hanya bercanda, jangan terlalu serius. Saya tau jika keluarga Kekaisaran sangat sibuk, dan kami juga tidak sepenting itu untuk diperlakukan dengan begitu hormatnya," kelakarnya diiringi tawa-tawa jahat yang membuat selir menggeram.

"Shaka, aku sudah selesai. Apa boleh aku pergi sebentar?" Izinnya.

Setelah mendapat anggukan kepala Shaka, dia pamit undur diri dan segera pergi ke—

"Apa maksudku mengatakan hal seperti tadi? Kamu ingin mempermalukan keluarga Keluarga Kekaisaran?" Tembak Ibu Suri menghentikan langkah Selena yang siap masuk ke dalam kamarnya.

Ya! Maksud kata sebentar itu adalah tidur di kamarnya sampai pagi.

Selena lantas berbalik untuk menatap langsung wajah Ibu Suri. "Saya ingin mempermalukan keluarga Kekaisaran? Tidak mungkin Ibu Suri. Saya sangat menghormati Kekaisaran ini, saya tidak mungkin mempermalukan Keluarga Kekaisaran yang begitu saya sayangi," ujarnya dengan panjang lebar, tidak lupa disertai senyum manis gadis itu.

"Tapi, tadi kau seolah mengatakan bahwa Keluarga Kekaisaran tidak menghargaimu di sini," debat Ibu Suri tak ingin kalah.

Mulai jengah karena Selena sudah sangat mengantuk membuatnya merotasikan bola matanya.

"Kalau itu adanya, tidak ada yang perlu disangkal, bukan?"

"KAU?!"

"Diamlah Ibu Suri, aku tidak ingin terjadi perang, jika anda menginginkan peperangan terjadi, aku akan membantu mengirimkan surat kepada Ayahku." Istri dari Shaka itu menyiratkan sedikit ancaman di sana, dia sudah cukup kesal dengan kejadian tentang selir dan sekarang dia kembali di buat kesal oleh Ibu Suri.

"Kalau tidak ada lagi yang penting, saya mau tidur." Ucapnya meninggalkan Ibu Suri.

Ia bahkan dengan kencang menutup pintu kamar dan menyentak sosok Wilentya yang masih berdiri di depan kamarnya.

"Mending gue turu dari pada mikirin keluarga shiball sekiyah ini," umpatnya.

Dia segera membersihkan badannya lalu segera menuju dunia mimpi yang indah.

☃️

Hm, tumben 🤓 minggu kemarin bnyak yg vote 😁 tapi, GUE SENANG BGTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT (Lma" kbcanya bngsat🤧) udh deh, jgn lupa teken temen gw (tmnnya moon) Yg ada di pojok kiri bawah🤝 tatah🤐

Jujur aja guys... gw g tau alurnya mau jalan gmn🙏 gw bkn cerita ini cmn buat selingan cerita wish, tapi rupanya banyak gtu yg mampir ke sini🤧 kan gw jdi bingung harus gimana 🥶 udh chapt 26 tpi blum ada konfliknya yg jelas disni🪰 insyaallah next chapt gw bakal bawain masalah🔜

Carve Out A PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang