☃️ Misi Ke-27 : Wyne

9K 609 5
                                    

Jangan lupa vote sama komen🔥

☃️

Pagi ini terasa cukup berbeda dari biasanya, suasana di ruang makan sangat-sangat dingin dan sedikit mencekam.

Ibu Suri, Permaisuri, Selir dan Selena masih melaksanakan perang, perang dingin maksudnya.

"Pagi," Sapa Calista sambil duduk tepat di hadapan Selena.

Semua yang ada di ruang makan membalas sapaan Calista. Mereka lantas makan dengan khidmat tanpa ada satupun suara.

Selena cukup bersyukur karena makanan miliknya sudah tidak pernah lagi dicampur racun, jadi dia bisa makan dengan tenang.

"Shaka, hari ini Putri Wyne akan datang. Apa kau bisa mengurusnya?" Tanya kaisar membuat raut tidak suka tercetak di wajah Selena, gadis mengangkat kepalanya lalu menyela Shaka yang hendak menjawab.

"Maaf, Kaisar. Namun, apakah pantas jika anda menyuruh pangeran Arshaka yang sudah beristri untuk menemui Putri Wyne?" Tanyanya dengan lembut.

Nampak kaisar berpikir setelah mendengar pertanyaan Selena, dia lantas mengetuk dagunya dengan jari.

"Baiklah, ada baiknya jika kau ikut bersama suamimu, itu akan membuatmu lebih tenang 'kan?" Tanya kaisar paham jika sepertinya menantunya ini tak suka suaminya dan perempuan lain berduaan. Padahal kenyataannya tak seperti itu.

"Kau— sungguh licik, Nona," cela sang belati tau jika Selena memang mengharapkan bertemu dengan Wyne langsung. Bukan karena Shaka, tapi hal yang pastinya akan menguntungkan gadis itu.

Jika aku tidak licik, semua ini tidak akan menyenangkan, balasnya ringan, menghabiskan minumnya lalu menoleh pada Shaka.

"Aku akan melihat bagaimana kau bisa mendapatkan apa yang kau mau."

Lihat saja, bagaimana seorang Selena membuat permainan berjalan sesuai dengan keinginannya. Dengan yakin Selena mengatakannya pada sang belati.

"Jika itu solusi yang anda tawarkan, saya bersedia, Kaisar." Ucapnya dan Shaka hanya menuruti saja keinginan gadis satu ini.

❄❄❄

Matahari sudah berada tepat di tengah-tengah langit, menandakan waktu sudah siang. Nampak kedua insan berjalan beriringan menuju gerbang kerajaan, siap untuk menyambut tamu kehormatan mereka.

"Apa hubunganmu dengan Putri Wyne, Shaka?"

Shaka melirik istrinya beberapa saat lalu dia mengendikkan bahu tidak peduli. "Aku hanya ditugaskan melatihnya menggunakan pedang," sahut Shaka apa adanya. Itu kenyataannya.

"Oh."

Setelah mendengar Shaka, sebuah ide bagus tiba-tiba terlintas di pikirannya, dia lantas mengusulkan sesuatu. "Bagaimana jika aku dan putri Wyne duel?" Tanyanya menatap harap pada Shaka.

Mendengar perkataan atau lebih tepatnya permintaan istrinya membuat Shaka memicing menatap gadis itu.

"Apa yang coba kau lakukan?" Tuduh Shaka mulai memahami pola pikiran Selena, dia mengangkat sebelah alisnya.

Carve Out A PastWhere stories live. Discover now