☃️ Misi Ke-28 : Duel

8.8K 570 10
                                    

☃️

Setelah mengganti pakaiannya, Selena bergegas kembali. Dia menatap Aaron dan Luna yang berhenti tepat di samping Daffin. Segaris senyum berhasil terbit di bibir gadis itu.

"Adik iparku siap nikah nih kayaknya," gumamnya menatap interaksi tipis keduanya.

Setelahnya Selena kembali pada Wyne yang sudah berdiri di hadapannya sambil menggenggam pedang berkilau miliknya.

Sedang Selena hanya menggengam belati kecil, tetapi Wyne jelas masih ingat bagaimana belati itu membuatnya tercengang.

"Kau yakin akan menang, Putri Wyne?" Tanya Selena dengan nada meremehkan. Dia mengangkat dagunya angkuh tapi Wyne juga melakukan hal yang sama.

Putri Wyne hanya terkekeh sombong. Ayolah, Seluruh Kekaisaran Barat tahu bahwa dia adalah kesatria perempuan terbaik di sini.

"Aku tidak menyangka telingamu setuli itu, Putri Selena," sarkasnya lalu segera memasang ancang-ancang, dia tak ingin berlama-lama dan membuang waktu hanya untuk berbincang.

Selena yang melihat itu bukannya ikut memasang kuda-kuda versinya tapi dia malah melempar belatinya dan mengambil pedang yang ada di samping kakinya.

Dia tidak akan menggunakan belati dan dia juga tidak mungkin memperlihatkan kekuatan belatinya pada orang banyak. Biarlah itu menjadi rahasia Kekaisaran Utara.

Mereka saling menyerang, Selena dan Wyne terus mencoba mencari titik lemah masing-masing. Mereka bergerak dengan sangat lincah dan tentu mereka sudah khatam tentang permainan pedang seperti ini.

Sesekali Selena yang terluka lalu tidak lama Wyne juga terluka, mereka terus saling balas membuat Shaka terus memperhatikan mereka tanpa ingin mengalihkan pandangannya. Mereka berdua sama-sama mengusainya, batinnya cukup terpukau dengan permainan keduanya.

Sedangkan Daffin, dia menatap fokus pada kedua orang itu, dia tidak ingin melewatkan sedikit duel dari Selena dan Wyne. Baginya itu tontonan yang menyenangkan.

Selena dan Wyne seolah rela menumpahkan darah satu sama lain hanya untuk Shaka.

Sayangnya, sekarang Selena berhasil membuat Wyne tidak bisa bergerak, karena jika Wyne bergerak maka lehernya yang akan terluka.

Senyum puas terlihat di wajah kakak iparnya itu. Memang kemampuan Selena hebat, Daffin akui itu.

Namun—

"Ah elah, ngapa bisa lepas dah!" Celetuk Selena ketika Wyne berhasil lepas, Wyne kembali menyerang Selena mencari titik lumpuh di tubuh perempuan itu.

"Sudahlah! Kau tidak akan menang!" Ketus Selena lagi menyiratkan agar Wyne mengalah saja. Dia mulai bosan dengan kegiatan mereka.

Wyne mendengus, dia menatap tajam Putri dari Kekaisaran Utara tersebut tanpa berhenti menyerang Selena. Aku tidak akan melepaskan kesempatanku, batin Wyne kekeh ingin menang.

"Kau yang kalah, lebih baik kau menyerah," balasnya mengundang kekehan merendahkan dari Selena.

Tubuhnya berputar ketika pedang hampir menusuk perutnya, dia melompat berputar dan mendarat tepat di belakang Wyne, tanpa membuang-buang waktu, dia langsung mengarahkan pedangnya tepat di depan leher Wyne.

Sedikit saja bergerak, Wyne akan kritis saat itu juga.

Tiga..

Dua...

Satu..

"Aku menang!" Seru Selena dengan senyum merekah, dia menurunkan tangannya membiarkan Wyne bergerak bebas.

Carve Out A PastWhere stories live. Discover now