☃️ Misi Ke-29 : Patah Hati

9.9K 614 25
                                    

Yahh sepi, mau gak lanjut tapi sayang🤣 gue tamatin langsung aja kalau begitu🤣

Hayuk ramein, gw lagi kesel pembaca sisa 200k, kan juancok😭😫 udh effort gede, pembaca malah turun, gw pengennya itu nambah bukan ngurang Astaghfirullah 🥲 menglelah💃 sabar, masih ada 26 part🥲 FIGHTING!

☃️

Cukup lama Selena tertidur, tanpa dirinya sadari matahari sudah siap tenggelam. Tapi, sejak dia memejamkan mata sampai matanya terbuka Shaka sama sekali tidak memasuki kamar membuatnya perasaannya menjadi tidak enak, dia menatap bingung pada jendela kamarnya yang masih terbuka.

Setelah menguap lebar, gadis itu turun dari ranjangnya dan segera bersih-bersih badannya yang sudah sangat lengket.

Setelah selesai dan nampak cantik, baru dia keluar kamar. "Ini laki gue ilang kemana sih?" Gerutunya di sepanjang jalan untuk mencari sosok bernama Shaka yang tak lain adalah suaminya.

Dia tak hentinya menggumamkan kebingungan di hatinya. "Kau berisik Selena," celetuk sang belati membuat gadis itu berdecak malas. Dasar tidak paham situasi, kesalnya.

Dia terus berjalan sampai akhirnya matanya menangkap sebuah pemandangan yang sungguh menyanyat hati. Alay banget lo, ketus Selena. Orang becanda kok.

Kedua tangan Selena mengepal erat, bahkan buku-buku jarinya terlihat memutih, wajahnya memerah, kilat amarah jelas nampak di kedua netra abu-abunya.

"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya sang belati tapi tidak dihiraukannya. Dia berjalan mendekati dua orang yang memasuki sebuah kamar. Namun, langkahnya terhenti.

Dia terdiam. Tidak, biarkan saja dia, batinnya memejamkan mata. Dia menarik nafasnya dalam.

"Lah, lah! Mau kemana?!" Bingung sang belati ketika melihat Selena yang tanpa mengatakan apapun berbalik menuju kamarnya, gadis itu melangkah tanpa mau sekalipun melirik ke belakang lagi.

"Kenapa kau tidak memarahi mereka berdua?" Tanyanya bingung, biasanya juga Selena akan blak-blakan mengatakan kekesalannya dan tidak peduli dengan keributan yang akan dia ciptakan.

Tidak baik membuat keributan, batin Selena menjawab pertanyaan sang belati seadanya, dia beberapa kali menghela napas panjang.

Tadi, yang dia lihat adalah Shaka dan Wyne yang terlihat memasuki kamar tamu dengan Wyne berada di gendongan laki-laki itu, walau raut wajah Shaka datar tapi hati Selena tentu panas melihatnya.

Apalagi dia tadi melihat jelas bagaimana Wyne menahan Shaka untuk tetap di posisi yang tidak seharusnya dengan mengunci tangannya pada leher Shaka.

Bagi Selena itu menjijikan. Dia muak dengan pria seperti itu.

Sang belati geleng-geleng kepala. "Kau Gila?! Tapi itu ide yang cukup bagus," katanya mengetahui apa yang melintas di pikiran Selena.

Gadis yang sering menjadi ketua di dalam kelompoknya itu segera mengganti pakaiannya, dia juga mengambil sedikit koin yang memang dibawanya dari Kekaisaran Utara sebagai bentuk perbekalan untuknya nanti.

Ya, Selena akan pergi. Menjauhi pria yang telah mengkhianatinya. Dia benci pria seperti itu dan dia tak akan pernah bisa mentolerir hal seperti itu.

Setelahnya, Selena beranjak pergi dari istana kekaisaran Barat tanpa lupa meninggalkan sepucuk surat yang sengaja dia tancapkan di ujung belati milik Shaka lalu diletakkan tepat di atas ranjang.

Walau istana Kekaisaran Barat memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi tapi untuk Selena, hal yang mudah untuk melewatinya.

Dan walau istri dari panglima kekaisaran Barat itu ceroboh, dia adalah seorang agent yang sudah melewati berbagai macam pelatihan khusus, dan sudah dipastikan bahwa kemampuan Selena di atas rata-rata.

Carve Out A PastWhere stories live. Discover now