54. POSESIF

3.8K 183 40
                                    

Annyeong chingudeul!

Halo semuanya!
Selamat pagi guys

Siapa yang suka kalau mami up tiap hari?
Cung 🙌

Karena mami lagi longgar nih jadi bisa up tiap hari
Sebagai feedback nya vote and comment sebanyak mungkin ya!! Biar aku selalu semangat up!

Gas baca yu

HAPPY READING

.

.

.

.

        
          Malam itu Lion tidak pulang. Sehingga Aish tidur sendirian malam ini. Aish tertidur dengan keadaan meringkuk sama seperti dia berbaring pada awalnya. Melihat tubuhnya yang tidak tertutupi selimut seperti semula, Aish langsung berasumsi bahwa Lion belum pulang. Karena jika Lion pulang pasti dia akan tidur dengan selimut yang menutup di sekujur tubuhnya.

          Aish bangun dan melihat sekitar kamarnya. Kemudian rasa sakit pada kepalanya mulai muncul. Aish memegang kepalanya yang terasa pusing. Dia mencoba berdiam sejenak baru menggerakkan tangannya untuk meraih minum di meja. Setelah merasa sakit kepalanya mereda, Aish beranjak turun dari kasur dan menuju keluar kamar. Dia turun ke lantai satu untuk memastikan apakah Lion sudah pulang.

          Saat Aish turun, dia menatap rak di samping TV di mana tempat Lion biasa menaruh helmnya. Namun sampai pagi ini tempat itu masih kosong. Aish menghela nafasnya. Dia menerka-nerka sebenarnya apa yang dilakukan Lion sampai tidak pulang hingga pagi ini.

           Aish melangkah kembali ke kamarnya. Dia tidak memiliki kekuatan untuk beraktivitas. Aish berbaring di kasurnya lagi. Mengambil handphonenya mengira Lion telah menjawab pesannya. Tapi ternyata tidak ada sama sekali pesan masuk. Mood Aish langsung buruk. Dia melempar handphonenya ke kasur.

          "Akhh kak Lion kemana siih." gerutunya

          Ting! sebuah suara dari hp Aish yang menandakan ada pesan masuk. Aish langsung tergesa-gesa mengambil hpnya karena berfikir itu pesan balasan dari Lion. Ternyata saat dia melihat layar ponselnya, itu bukan dari Lion melainkan dari Rina.

          Setelah bertukar pesan dengan Rina, Aish terdiam sejenak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

          Setelah bertukar pesan dengan Rina, Aish terdiam sejenak. Memikirkan lagi apakah dia harus pindah. Pikirannya belum tenang namun tangannya berkata lain. Pikirannya masih bimbang tapi tangan Aish bergerak membuka lemari dan mengambil koper. Aish memindahkan banyak bajunya ke dalam koper.

          Dia masih bingung apakah yang dilakukan benar. Tapi tinggal berdua dengan Lion memang menimbulkan banyak masalah.

          Aku udah ga punya ayah ibu, kaka juga di luar negeri. Aku ga harusnya bikin mereka khawatir. Aku ga punya apa-apa jadi aku juga ga boleh punya musuh agar hidupku aman, batin Aish.

LION [END]Where stories live. Discover now