☃️ Misi Ke-31 : LARI!!

9.6K 601 24
                                    

Jangan lupa vote and komen🔥

☃️

Pagi ini, Daffin yang kebetulan sedang ada keperluan berjalan menuju kamar kakaknya dengan cepat.

Keningnya berkerut bingung ketika Aaron tidak menahannya seperti beberapa hari terakhir ini. Aneh, batinnya segera masuk ke dalam kamar Shaka.

"Kak," panggilnya sambil memasuki kamar milik pangeran Shaka, matanya menatap seisi kamar.

Kebingungannya semakin bertambah ketika tidak ada seorang pun di dalam kamar. Apa mungkin mereka mandi berdua? Pikir Daffin melihat pintu kamar mandi yang tertutup rapat.

Namun, tidak terdengar sedikitpun suara apapun dari dalam sana. Tentu kalian pasti tahu apa isi pikiran pria itu, kan?

Rasa kepo langsung memenuhi benak Daffin ketika melihat belati tergeletak di atas ranjang kakaknya. Dia lantas mendekat.

Apa yang kakak lakukan hingga membawa belati sampai ke atas ranjang seperti ini? Batinnya bingung, dia menatap lekat pada belati itu sebelum mengambilnya.

Namun, kebingungannya hilang seketika ketika netranya melihat sederet kalimat yang tertulis di kertas yang ditancapkan belati kakaknya itu.

Helaan napas panjang keluar dari bibir remaja 17 tahun itu, Daffin sangat paham dengan maksud kata-kata yang tertulis di atas kertas itu.

Apalagi semua sudah terbukti jelas, dengan dia yang bisa masuk ke kamar ini tanpa susah, dan tidak lama kakaknya keluar sendirian dari kamar mandi dengan raut yang tampak lelah dan lesu.

Daffin segera mendekati kakaknya yang memakai bajunya sambil membelakangi Daffin. "Bagaimana bisa Selena melakukan itu?" Tanyanya duduk di sisi ranjang Shaka.

"Kau menanyakan hal yang tidak kuketahui," sarkas Shaka kesal, dia melirik sebal pada sang adik yang masih menggenggam belati miliknya.

Sampai pagi ini pun dia masih bingung dengan alasan Selena yang menghilang sudah tiga hari, beruntungnya keluarga kekaisaran tidak ada yang ingin tahu keberadaan Selena. Seolah Selena memang tak penting.

Bahkan Sheila yang sebagai saudara Selena tidak nampak peduli pada Selena yang tidak menampakkan batang hidungnya selama tiga hari.

"Coba kau ingat-ingat lagi. Ya, walau kakak ipar Selena itu mengesalkan dan gegabah, tapi dia juga tidak akan mengambil keputusan sebesar ini kalau tidak ada akar masalahnya."

"Aku tahu," sahut Shaka merapikan meja kerjanya.

Setelah dia membereskan beberapa pekerjaannya, dia segera berjalan menuju pintu kamar. "Aku akan mencari Selena lagi, maaf tidak bisa lebih lama di sini," jelas Shaka diangguki Daffin. Dia paham.

Adiknya itu ikut beranjak dan mengikutinya yang berjalan menuju kandang kuda, Daffin berkata, "Aku akan ikut mencarinya."

"Baiklah, tapi jangan sampai kabar ini menyebar." Shaka memperingatkan Daffin, dia dan Daffin berpencar meninggalkan kawasan istana kekaisaran guna mencari sosok gadis pembuat keributan di istana selama ini.

❄❄❄

Beralih pada sosok Selena, gadis itu segera terbangun ketika matahari mulai menampakkan diri dengan malu-malu pada ufuk Timur.

Carve Out A PastOù les histoires vivent. Découvrez maintenant