Prolog

220 94 35
                                    

"CATHYS!!! AKU MENCINTAIMU!!"

Suara sorakan meriah dari para murid SMA Angkasa memenuhi aula sekolah.

Penampilan dance yang sangat menakjubkan dari Cathys Alexandrya, si idola sekolah membuat para siswa-siswi menjerit kagum.

Beberapa menit pun berlalu, penampilan menakjubkan dari idola sekolah pun selesai tanpa adanya kesalahan.

Cathys pun membungkuk bersama para temannya karena sudah selesai menampilkan suatu penampilan.

Penampilan selanjutnya pun akan dimulai. Cathys yang turun dari panggung pun berpapasan dengan siswa yang akan naik ke atas panggung untuk menampilkan penampilan.

"Kuharap kau juga sukses menampilkan penampilanmu sepertiku."

Cathys berbicara pada satu siswa tersebut sambil memegang pundak siswa tersebut.

Laki-laki itu tersenyum pelan sambil memegang kepala Cathys lalu berkata,

"Penampilanku akan lebih meriah dari pada kamu, dasar adik sombong."

Cathys membalas perkataan laki-laki itu dengan senyuman jahil lalu pergi melewati laki-laki itu.

Ternyata siswa laki-laki itu adalah kakak laki-laki kandung Cathys. Leonardo Sebastian adalah nama dari laki-laki populer di sekolah tersebut karena wajahnya yang sangat tampan dan juga keterampilan bermain drum yang sangat keren sekaligus kakak kandung dari Cathys.

Leonardo naik ke atas panggung bersama teman-temannya dan seketika para siswa-siswi di sana teriak histeris, terutama para siswi-siswi yang ada di sana.

Leonardo membentuk sebuah band bersama keempat temannya. Band tersebut sangat populer sampai ke luar sekolah.

Leonardo dan bandnya memulai penampilannya dengan keren.

Di sisi lain, di perpustakaan terdapat dua orang gadis kelas 1 SMA sedang membaca setumpuk buku pelajaran.

"Kamu tidak menonton penampilan dari kedua kakakmu?"

Pertanyaan tersebut memecah keheningan yang berasal dari teman si gadis ambisius yang sedang serius membaca buku dan mengerjakan tugas-tugasnya.

"Aku perlu menyelesaikan tugas-tugasku dulu baru bisa menonton penampilan kakak-kakakku." jawab si gadis ambisius itu yang pandangannya masih terpaku pada buku pelajaran.

"Jika kamu menunggu tugas-tugasmu selesai, penampilan kakak-kakakmu bahkan sudah selesai." balas teman si gadis ambisius itu.

"Tidak apa-apa, mereka sering berlatih di rumah, aku bisa melihat latihan mereka untuk penampilan-penampilan selanjutnya." jawab gadis ambisius tersebut.

"Tapi kan aku mau melihat penampilannya." ucap teman gadis ambisius itu dalam hati sambil memanyunkan bibirnya.

Nerissa Elora, si gadis ambisius yang merupakan adik dari laki-laki populer bernama Leonardo dan juga adik dari idola sekolah yaitu Cathys.

Singkat cerita, jam pulang sekolah pun tiba. Ketiga saudara itu berkumpul di halaman sekolah untuk bergegas pulang.

"Heyyy... Kemana kamu saat kita tampil?" ucap Cathys yang langsung memeluk Nerissa, adiknya itu.

"Aku ada di perpustakaan untuk mengerjakan tugas-tugasku..."

"Kamu ini, selalu saja belajar, belajar dan belajar. Apakah kamu tidak bosan belajar terus menerus, kutu buku kecil?" kata Leonardo kepada adiknya dengan sedikit tertawa di akhir kalimat.

"Nanti nilaiku jelek bagaimana? Apa kakak mau bertanggung jawab atas nilaiku?" jawab Nerissa kepada kakak laki-lakinya itu.

"Sudah, sudah... Ayah sudah menjemput kita." ucap Cathys sambil melihat ke arah mobil mereka yang sudah datang di depan sekolah.

INSECT : Serenesia To Tranquilvale [TAMAT]Where stories live. Discover now