05. Ternyata...

90 76 12
                                    

"Kalian anak gadis yang dituntun kemari oleh anak saya, Luigi bukan?

Ternyata kedua tangan yang diletakkan di atas bahu Nerissa dan Cathys adalah tangan ibu Luigi.

"Iya bu." jawab Nerissa dan Cathys secara bersamaan.

"Baiklah, mari masuk ke dalam..." ajak ibu tersebut yang terlebih dulu masuk ke dalam rumah gubuk itu.

Melihat ibu itu sudah masuk terlebih dahulu ke dalam rumah gubuk itu, mereka berdua langsung masuk menyusul ibu Luigi.

Pada saat mereka masuk ke dalam rumah gubuk itu, isi dan tata letak rumah gubuk itu seperti rumah gubuk pada umumnya.

"Ayo sini nak..."

Mendengar ucapan dari ibu Luigi yang menyuruh mereka untuk duduk di kursi panjang yang terbuat dari bambu, mereka pun langsung menghampiri ibu Luigi dan duduk di sebelahnya.

"Kalian tunggu sini ya nak. Saya mau ambilkan minuman dulu untuk kalian."

"Baik bu." jawab mereka berdua.

Ibu itu pun langsung berdiri dari duduknya lalu pergi ke dapur untuk mengambilkan dan membuatkan minuman untuk mereka.

Dua menit pun berlalu, ibu Luigi berjalan ke arah Nerissa dan Cathys yang sedang duduk menunggu ibu itu datang dengan membawa sebuah nampan berukuran sedang.

Nampan itu ditaruh di meja oleh ibu Luigi.

Betapa terkejutnya mereka melihat ada sebuah pisau kecil tajam, jarum dan benang jahit.

"Kenapa ibu ini membawa benda-benda itu?" tanya Nerissa dalam benaknya.

"Diminum dulu nak, tehnya." suruh ibu Luigi kepada mereka berdua.

Cathys dan Nerissa pun langsung mengambil secangkir minuman yang sudah disediakan oleh ibu Luigi.

Aroma minuman yang disebut teh oleh ibu Luigi tidak berbau seperti teh. Baunya menyengat dan sama sekali tidak seperti teh. Cathys dan Nerissa sempat ragu untuk meminum minuman itu, tapi ibu Luigi terus menatap mereka berdua dengan tatapan yang seram.

Matanya melotot, bibirnya tersenyum lebar, kepalanya ditegakkan ke arah Nerissa dan Cathys dan terus menatap Nerissa dan Cathys tanpa berkedip.

ILUSTRASI :

Tatapan dan raut wajah ibu Luigi membuat Cathys dan Nerissa terpaksa untuk meminum minuman tersebut dengan tangan yang sedikit gemetar

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Tatapan dan raut wajah ibu Luigi membuat Cathys dan Nerissa terpaksa untuk meminum minuman tersebut dengan tangan yang sedikit gemetar.

Nerissa dan Cathys langsung meminum minuman itu sampai habis.

Setelah mereka menghabiskan minuman itu, Cathys dan Nerissa merasa pusing di kepalanya lalu tak lama kemudian pandangan mereka gelap dan ternyata mereka pingsan.

Satu jam kemudian mereka berdua bangun dari pingsannya dan pada saat mereka membuka matanya, mereka melihat bahwa mereka berada di sebuah kamar kecil dan sempit.

INSECT : Serenesia To Tranquilvale [TAMAT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora