12.baku hantam

12.4K 530 1
                                    

Jam menunjukkan jam 17.10 mereka semua kecuali aretha sedang berada di ruang tengah.

"Seperti nya udah enggak deh"ucap Andrew saat tidak lagi mendengar teriakan Aretha.

Mereka pun ke atas,dan sekarang mereka sedang memandang takut pintu itu.

"Eh?gw di mana?apa yang terjadi?" Suara Aretha terdengar oleh mereka.

"Hah...jiwa psychopath nya keluar lagi" lanjut nya.

Dengan tenang samudra masuk dan melihat Aretha yang sedang mencoba melepas tali.

Samudra berjalan ke arah Aretha lalu melihat kedua tangan Aretha takut masih ada gambar mawar.

Setelah memastikan tidak ada samudra melepas tali nya.

"Gw gak apa apain kalian kan?"tanya Aretha khawatir.

"enggak kok fine aja"ucap gisel yang Ada Di belakang samudra begitu pun dengan yang lain.

Muncul pisau lipat Di depan Aretha dengan corak mawar berwarna Merah pekat.

Aretha mengusap pelan Sisi Sisi pisau tersebut sedang Kan semua orang berigidi ngeri.

"Emmm...sayang sekali pisau Nya tidak terpakai...mana gak Ada darah Nya Lagi"ucap aretha.

Aretha sedikit menggores Jari jempol Nya Lalu menempelkan darah Nya Di pisau itu.

"Emmm...apa kalian punya orang untuk Di bunuh?kalau tidak ya tidak apa apa,kalau Ada kasih tau gw"ucap aretha.

"A-ada sekitar 4 orang Ada Di penjara bawah tanah"ujar Kausar gugup.

"WAHHH...EMPAT,PENI INI PASTI MENYENANGKAN"pekik aretha gembira,peni adalah nama pisau lipat kecil itu.

"Tunjukkan"lanjut nya dengan wajah yang berseri seri.

Mereka hanya mengangguk lalu mengantarkan Aretha ke penjara bawah tanah.

Di bawah,lebih tepat nya di ruang penyiksaan bau darah menyengat, mereka menutup hidung mereka karena bau darah itu beda dengan Aretha yang malah menghirup bau darah itu.

"Hah...harum"ucap Aretha membuat mereka merinding.

Saat sampai senyum lebar terbit di wajah Aretha.

"Kalian kembalilah,nanti gw nyusul ke sana"ucap Aretha tersenyum penuh arti

Mereka yang takut membantah pun pergi kembali ke ruang tengah.

"Halo Abang Abang,enak gak di sini?" Tanya aretha berseri seri.

Mereka yang ada di dalam jeruji besi pun menoleh.

"untuk apa gadis kecil seperti mu datang ke sini?atau...haha pasti kau yang akan jadi pemuas nafsu kami kan" ucap pria 1.

"Eh?untuk apa?gw ke sini mau bunuh kalian masa gak tau sih"ucap aretha cemberut.

"Ck,Lo cuma cewek lemah,jadi gak usah sok sok an"ujar pria 2.

"Lah?yang gw katakan emang bener bang bang,gw yang minta sendiri ke sini"balas Aretha menatap mereka tajam.

"Hahaha"seketika mereka berempat tertawa,menggema di seluruh ruangan.

"BERISIK"sentak Aretha menutup kedua telinganya menggunakan tangannya.

Mereka menghentikan tawa mereka memandang remeh ke arah Aretha.

Mereka berpikir mereka tidak akan kalah,karena tubuh mereka jauh lebih besar dari tubuh Aretha.

Mereka semua keluar dari jeruji itu,entah sejak kapan gembok nya di buka.

mereka memasang kuda kuda mereka menatap remeh ke arah Aretha yang diam dengan wajah santai.

BUGH

BUGH

KREKKK

AGHHH

S-SIALAN

BUGHH

BRAK

BUGHH

KREKKK

AGHH

J-JALANG RENDAHAN

BUGHH

KREKKK

BUGHHH

BRAK

AGHHH

keempat pria itu terkapar lemas di lantai.

"Di sini ada gergaji gak yah?"tanya Aretha pada diri nya sendiri sembari mengendarakan pandangan nya ke penjuru ruangan sedangkan keempat pria itu menegang.

Aretha memutar mutar pisau lipat kecil nya sembari memikirkan harus melakukan apa.

Aretha mempunyai ide,ia keluar dari ruangan itu dan pergi ke dapur.

Saat melewati ruang tengah Aretha terseyum lalu berlaku.

"Si Aretha kenapa dah?perasaan baru sebentar dia masa udah di bunuh aja" ucap Andrew.

Aretha melewati kembali ruang tengah dan lansung pergi ke tempat semula sembari membawa minum berwarna putih tapi sudah di kasih obat perangsang.

Aretha melihat kalau empat pria itu masih terkapar dengan lemas.

Aretha tersenyum lalu memaksa mereka untuk meminum air itu.

Mereka hanya pasrah karena badan mereka terasa lemah dan harus mengumpulkan tenaga.

Saat meminum air itu mereka pikir itu adalah air biasa tapi setelah beberapa menit tubuh mereka menjadi panas.

Aretha tersenyum manis namun terlihat mengerikan lalu keluar ruangan dan berdiam diri di depan pintu warna coklat yang sudah rusak itu.

Aretha memutar mutar pisau lipat kecil nya sembari berpikir lagi apa yang harus ia lakukan.

Setelah beberapa menit suara desahan desahan laki laki antara laki laki terdengar.

Aretha tersenyum mendengar itu,homo ternyata,pikir nya.

Memang saat ia masuk ke dalam ruangan itu ia langsung tahu kalau ke empat pria itu adalah homo,gay,karena terdapat bekas sperma.

Aretha kembali ke ruang tengah dan langsung duduk di sana sembari tersenyum penuh arti.

"Udah aja nih?gak main main dulu?" Tanya Malik.

"Belum,gw ke sini karena telinga gw gak mau ternodai"jawab aretha terlewat santai.

"Ternodai?...MAKSUD LO MEREKA LAGI NANINU?"tebak Andrew terkejut.

"Haha...iya,jijik gw denger nya"jawab aretha tertawa mengerikan.

"tapi...jelas jelas gw liat mereka berempat adalah laki laki"ujar Gisel

"Homo"ucap Aretha.

Mata mereka membulat sempurna.

Perfect character [Transmigrasi] [END] II PROSES REVISIWhere stories live. Discover now