33.tidur di pangkuan orang tampan

6.8K 313 4
                                    

Sudah 20 menit inti ALASKA,Gisel dkk dan kedua orang tua Aretha menunggu di luar ruangan dengan perasaan gelisah.

Ceklek

Pintu yang sendari tadi mereka tunggu akhir nya terbuka,dengan cepat mereka mengerubungi dokter itu,dokter laki laki dengan name tag Riski Satya k

"Gimana keadaan anak saya dok?"tanya Jeffry dengan raut wajah khawatir.

"Anak bapak baik baik saja,hanya nanti saat bangun anak bapak akan pusing sedikit,pasien hanya butuh istirahat sejenak,jika kalian ingin menjenguk nya silahkan,kalau begitu permisi"jawab Riski setelah itu pergi,mereka semua pun masuk ke dalam ruang yang di pakai aretha itu.

"Aretha jadi sering ke rumah sakit" gumam mahessa dengan rasa bersalah di hatinya,ia merasa gagal menjadi seorang Kakak.

"Eughhh"lenguh Aretha,Aretha mengerjap ngerjapkan matanya memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Ini...dimana?"tanyanya dengan suara pelan tapi bisa di dengar oleh mereka karena ruangan itu hening.

"Ini di rumah sakit sayang,tadi kamu pingsan karena ada yang menghantam kepala mu"jawab Diana sembari mengelus rambut Aretha yang panjang.

Aretha mengubah posisi nya menjadi duduk dengan punggung yang menyender ke headboard.

"Sshhh..."ringis Aretha memegang kepalanya"kamu mau apa?makan minum?"tanya Diana.

"Tidak usah Bun"jawab Aretha terseyum tipis,perut Aretha masih berisi dan ia juga tidak merasa lapar.

"Apakah kepala mu masih sakit?"tanya Jeffry"sedikit"jawab aretha.

"Gimana keadaan sekolah?"tanya Aretha menatap para sahabat nya.

"Mayat mayat di buang,jejak di hilangkan,dan sekolah di pulangkan" jawab Aletta dan di angguki oleh Aretha.

"Ayo kita pulang"ajak Aretha memelas, mereka semua yang ada di ruangan menatap Aretha garang"TIDAK!!"ucap mereka serentak.

Aretha mencibikkan bibir nya sebal, mata nya berkaca kaca membuat mereka kelabakan"ishhh gw mau pulang...hiksss...mau pulang di sini bau obat...hiksss....hiksss... HUWAAAA" tangis Aretha pecah.

"Emmm...iya iya kita pulang iya ini ayo kita pulang"ucap Diana lumayan tidak jelas.

"Benar...hiksss?"tanya aretha"benar sayang"jawab Diana.

Aretha mendongak dan...damn wajahnya begitu menggemaskan, bagaimana tidak?hidung merah,mata sembab,pipi chubby nya mengembung, bibir nya mencurut dengan tangan yang bersidekap dada.

"Kalian jahat cia nda like"ucap aretha memalingkan wajah nya,marah ceritanya,pikir mereka.

"Bukannya cia mau pulang?ayo pulang" ajak Jeffry,kalau Aretha lebih marah nanti nya akan susah untuk di bujuk.

"Oke....ayo"ucap aretha langsung turun dari atas brankar,saat turun tubuh Aretha linglung untung nya samudra langsung menangkap tubuh Aretha dan mengendong nya ala koala,Aretha tersenyum,mendusel dusel mencari kehangatan di dada bidang samudra

"Biar gw aja yang gendong"ucap samudra datar,mereka hanya mengangguk kan kapala,tohhh samudra tidak berbahaya.

Mereka pun keluar dari rumah sakit,di pertengahan jalan samudra melirik ke wajah Aretha yang bersembunyi di dada bidang nya,bisa ia lihat kalau Aretha tertidur,padahal baru saja tadi.

Setelah sampai di depan samudra berjalan menuju mobil kedua orang tua Duo m dan tentu dengan Aretha.

Pintu mobil yang ada di belakang di buka oleh mahessa,samudra berniat meletakkan Aretha di kursi dengan perlahan tapi Aretha malah menggenggam erat tangannya yang ia lingkarkan pada leher samudra.

"Susah"ucap samudra,mereka bingung, susah?susah kenapa?

"Tangannya gak mau lepas"ucap samudra yang tahu kebingungan mereka.

"Lo ikut aja ke dalam mobil,nanti gw suruh salah satu anggota untuk bawa motor Lo"ucap mahessa dan di angguki oleh samudra dan kedua orang tua nya

Samudra pun masuk dengan perlahan karena ada bayi di gendongannya.

Setelah masuk mahessa menutup pintu mobil nya,dan kedua orang tua nya pun masuk

Tidak lama kemudian mobil melaju dengan kecepatan rata rata.

Di dalam mobil samudra diam sembari memainkan handphone nya, ya...walaupun susah.

Aretha mendusel dusel mencari kenyamanan di dada bidang samudra membuat sang empu tersenyum tipis.

Perfect character [Transmigrasi] [END] II PROSES REVISIWhere stories live. Discover now