36.kekalahan sang musuh

5.7K 293 1
                                    

Mereka sudah mulai kelelahan,sangat, tapi mereka tetap teguh.

bagaimana tidak?mereka sudah bertarung dari tiga jam yang lalu.

Sudah di pastikan keadaan pihak musuh sudah sangat mengenaskan.

Pihak musuh sudah sangat lelah, mereka ingin mengumpulkan tenaga walaupun sedikit tapi tidak bisa karena satu orang gadis dan kedua laki laki itu selalu melawan pihak musuh dengan brutal dan tidak membiarkan mereka berhenti sedetikpun.

"Gadis lemah yang anda maksud adalah gadis yang akan mengembalikan anda ke neraka di mana tempat Anda seharunya calixto"seru Aretha tersenyum manis.

Calixto tidak menggubris perkataan itu karena sekarang ia sedang memegang perut nya yang begitu nyeri bekas tusukan.

Aretha tersenyum Devil dan langsung melesat ke arah calixto setelah sampai di depannya Aretha megangkat tangannya yang memang Peni setelah itu langsung menusuk nya tepat di jantung chelsea.

"AGHHHH"teriak nya,mereka yang sedang bertarung langsung mengalihkan pandangannya ke arah Aretha dan chelsea.

Mata Namira dan grida melebar melihat chelsea yang di tusuk tepat di jantungnya.

Tubuh chelsea ambruk dengan mata tertutup.

"Tenang aja,sahabat kalian belum mati, gw lagi baik,saking baik nya gw keluarin tuh iblis tengik"ucap Aretha sembari berjalan mendekat ke arah mereka.

"Kenapa?"tanya kalandra"kenapa apanya?"tanya Aretha balik"kenapa gak di bunuh sekalian?"pertanyaan dari kalandra membuat Aretha menyeringai membuat mereka bergidik ngeri.

"Enggak semudah itu my best friend,dia harus melihat dan merasakan permainan dari seorang Aretha,kalau mereka mati secepat itu,itu tidak lah seru,jadi harus di mainkan dulu baru mati"ucap Aretha.

"Peni So two"ucap Aretha,pisau lipat pun menjadi dua,bukannya membelah tapi menambah satu dan motif nya sama.

Aretha langusung melemparkan kesembarang arah,dan...jleb!pisau lipat itu kena pada perut Namira dan dada Grida.

Tenang saja...belum mati kok,kan kata Aretha juga akan memainkan mereka terlebih dahulu.

"BANG MAHEN MASUK"teriak Aretha, pintu kantin terbuka lalu masuk inti ALASKA kecuali samudra dan kalandra karena mereka emang sudah di sini lalu ada enam orang laki laki di belakangnya.

"Kalian tolong bawakan ke enam gadis itu,bawa ke base camp tempat kalian menyiksa"titah Aretha tidak peduli pada siapa dia menyuruh,ke enam laki laki itu hanya menganguk.

"Jangan sampai orang tau kalau kita membawa ke tiga gadis goblok ini"ujar Aretha dan mereka hanya mengangguk.

"Cia gak papa kan?"tanya mahessa sembari memutar mutar tubuh Aretha.

"Cia gak papa"jawab cia sembari menghentikan tangan mahessa agar tidak memutar mutar tubuh nya.

"Tadi aku mendengar kalau cia mengucapkan iblis tengik,siapa itu?" Tanya mahessa.

"Iblis tengik?ah...dia calixto"jawab Aretha berpikir.

"Siapa dia?kenapa ada di tubuh wanita itu?"tanya kalandra memincingkan matanya curiga,yang di maksud wanita itu adalah chelsea,ia sudah terlalu jijik, bahkan menyebut namanya saja ia langsung ingin mual.

"Kalau itu...gw gak bisa jawab... Kalau gw beri tahu itu gw pasti bakal dapet hukum alam..."ucap Aretha membuat mereka bingung.

"Karena itulah keturunan"lanjut nya setelah itu pergi dari kantin.

"Apa?hukum alam?keturunan?maksud nya keturunan apa?"tanya Malik penasaran.

"Ternyata Aretha seorang gadis misterius dan menarik"ujar kaisar serius

"Siapa jati diri Lo sebenarnya...Aretha" lirih Mahendra pelan tapi dapat mereka dengar.

Perfect character [Transmigrasi] [END] II PROSES REVISIWhere stories live. Discover now