42.milo udah gak perawan

4.8K 235 0
                                    

Aretha turun dari tangga dengan wajah murung,ia sekarang begitu tidak mood untuk melakukan apa pun,bahkan setelah mandi pun ia kembali memakai piyama

Saat bangun tadi ada pengumuman kalau camping akan di lakukan dalam satu Minggu lagi,dan dalam satu Minggu itu semua siswa/i SMA Garuda akan di liburkan terlebih dahulu.

Saat sampai di bawah maksudnya di meja makan,ia melihat ada sahabat sahabat nya dan inti ALASKA.

Untuk apa mereka ke sini sepagi ini? Pertanyaan itu muncul di benak Aretha

Memilih untuk tidak peduli Aretha duduk di meja nya.

"Pagi"sapanya singkat dan di balas mereka,kedua tua Aretha bingung,tapi nanti saja.

Setelah selesai makan mereka pergi dan duduk di ruang tengah.

"Aretha apakah ada masalah?kenapa bajumu masih piyama?"tanya Diana heran

"Gak Ada bun"jawab Aretha meraup wajah nya.

"Bicaralah yang jujur putriku Ada masalah apa"bujuk Jeffery.

"gak...ada apa apa"lirih Aretha tersenyum,tersenyum paksa.

"Kalau begitu cia ke atas dulu takut Milo Bab sembarangan"pamitnya langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari mereka.

"Ada apa dengan cia hessa mahen?" Tanya Jeffery memincingkan matanya curiga.

"H-hessa juga tidak Tahu"jawab mahessa gugup"mahen juga gak tau"sahut Mahendra

"Hah...kalau begitu kami pergi dulu"pamit sang bunda setelah mengucapkan hal itu mereka berdua pergi.

"Hah... sepertinya suasana hati Aretha sedang buruk"ucap kaisar dan di setujui oleh mereka.

"BANG MAHEN BANG HESSA"teriak Aretha berlari ke ruang tengah.

"Ada apa baby?"tanya Mahendra heran, perasan baru tadi Aretha ke atas

"m-milo...dia hilang"jawab Aretha dengan wajah khawatir.

"Tenang tenang kita cari dulu"ucap aletta,Aretha langsung ke luar.

Baru saja membuka pintu besar itu tubuh nya mematung dengan mata yang membulat sempurna.

Mereka yang ada di belakang bingung pun bertanya"ada apa?kenapa berhenti?"tanya sherry.

"HIKSS...H-HUWAAAA HIKSSSS"tangis Aretha pecah membuat mereka gelagapan sekaligus semakin bingung.

"Hey hey kenapa hm?"tanya samudra lembut membuat mereka melongo.

"HIKSSSS HUWAAAA MILO HIKSS D-DIA HIKSSS UDAH GAK HIKSSS PERAWAN LAGI HIKSSS"jawab Aretha menangis terkejer kejer.

Mereka Cengo Mendegar itu dengan cepat mereka ke luar,saat keluar mata mereka melebar saat melihat Milo sedang di tindih oleh kucing berwarna abu putih milik tetangga dengan leher belakang Milo gigit.

Dengan susah payah mereka menahan tawa mereka.

"Hiksss...tolongin Milo hiksss dia pasti hikssss sakit di gigit hikssss gitu" titah Aretha,ohhh ayolah jiwa polos nya sedang berkoar koar.

Mereka hanya pasrah,mereka mengangguk dengan muka menahan tawa.

Dengan jahil kaisar melempar batu ke arah Milo dan kucing abu putih itu membuat tangisan Aretha bertambah kencang.

Mereka yang gelagapan pun dengan berusaha memisahkan Milo dan kucing abu putih itu.

"Meng meng meng hiksss milo sini hikss" ucap Aretha terisak,Milo menoleh dan mendapati majikannya sedang menangis.

Dengan cepat Milo bangkit lalu berbalik agar tubuh nya terlentang,sedikit susah karena di belakang nya ada sesuatu yang berat.

Setelah terlentang dengan kucing abu putih itu di bawah Milo kembali bangkit,setelah berusaha beberapa menit gigitan itu terlepas dan dengan cepat Milo berlari tapi kucing abu putih itu mengejar.

Saat sampai di depan Aretha,Milo langsung melompat ke dalam pangkuan Aretha.

Aretha pun berdiri membuat kucing abu putih itu tidak bisa menggapai Milo yang ada di atas.

Sedang kan mereka yang menyaksikan itu menjatuhkan rahangnya,Milo terlalu pintar untuk menjadi kucing,pikir mereka.

Aretha menatap tajam kucing abu putih lalu pergi ke dalam di ikuti yang lain, sebelum masuk masing masing dari mereka melempar kan tatapan tajam pada sang kucing.

"Milo...kalau mau naninu itu harus sama yang ganteng,yang selevel dengan Milo,jadi nanti kalau lahiran anak nya pada bagus bagus"nasihat Aretha mendudukan Milo di paha nya.

Milo yang seakan akan mengerti pun mengangguk kan kepala nya membuat mereka melongo.

Oh iya mereka udah duduk di yang di ruang tengah.

"Cia penasaran sebernanya Milo punya siapa karena Milo pinter,tapi bagus deh kalau gak ada yang miliki Milo biar nanti gak nagih"lanjut nya.

"Milo inget ya jangan bab dan pipis di tempat sembarangan harus di kamar mandi,lebih tepatnya di pasir yang ada di kamar mandi,kalau enggak cia usir Milo dari rumah mau?"ancam Aretha mendapat gelengan dari Milo,lagi lagi mereka melongo atas kepintaran sang kucing bernama Milo ini.

"Haha...pinter banget sihh,sayang Milo" ucap Aretha memeluk Milo erat,sedang kan Milo hanya diam dengan raut wajah pasrah nya.

Perfect character [Transmigrasi] [END] II PROSES REVISIWhere stories live. Discover now