14. Dia...

66 56 15
                                    

Di perjalanan, Pak Charles membuka suara untuk memberitahu sesuatu pada Luigi dan Nerissa.

"Kalian bisa tinggal di rumahku dulu."

"Ah... Tidak perlu repot-repot pak... Kita berdua akan tinggal di rumahku." balas Nerissa.

"Kalau begitu, rumahmu ada di mana?" tanya Pak Charles yang masih menyetir mobil.

Seolah lupa ingatan, Nerissa bahkan lupa letak dan alamat rumahnya. Dia terus berusaha mengingat-ingat lagi.

"Nerissa...?" tanya Pak Charles yang bingung mengapa Nerissa tidak menjawab pertanyaannya.

"I-Iya..."

"Dimana rumahmu?" tanya Pak Charles kepada Nerissa lagi.

"I-Itu aku tidak tau, seketika aku lupa." jawab Nerissa yang masih bingung dengan dirinya sendiri.

"Lupa? Kalau begitu kalian berdua tinggal saja di rumahku untuk sementara waktu." balas Pak Charles.

Luigi dan Nerissa hanya bisa menganggukkan kepala mereka pelan.

Melihat Luigi dan Nerissa yang mengangguk, Pak Charles kembali fokus mengendarai mobil.

"Bapak dan teman-teman bapak tadinya mau kemana? Kenapa bisa lewat dekat area hutan?" tanya Luigi tiba-tiba karena dia penasaran.

"Sebenarnya aku dan teman-temanku berencana untuk berlibur karena stress dengan pekerjaan. Aku dan teman-temanku akan pergi ke tempat liburan yang mengharuskan kami untuk melewati area luar hutan tadi." jelas Pak Charles menjawab pertanyaan Luigi.

Luigi mengangguk paham dengan penjelasan Pak Charles.

"Serangga tadi... Mengapa serangga-serangga tadi begitu agresif?" tanya Pak Charles yang penasaran.

"Serangga itu... Dulu, ada sepasang suami istri yang menginap di penginapan itu. Suaminya merupakan seorang peneliti."

"Entah sengaja atau tidak disengaja, peneliti itu meninggalkan uji coba penelitiannya yang ternyata serangga-serangga yang sudah dibuat menjadi lebih kuat dan aneh."

"Tempat serangga itu tertinggal dan pada saat pemilik penginapan itu membersihkan penginapannya, tidak sengaja dia menjatuhkan tempat serangga yang sudah menjadi uji coba penelitian."

"Serangga itu menyerang si pemilik penginapan dan mengubah si pemilik penginapan itu menjadi orang yang aneh."

Mendengar penjelasan dari Luigi, Pak Charles membelalakan matanya dan melamun melihat setir mobil.

"AWAS PAKKK!!!"

Hampir saja mobil yang mereka naiki menabrak truk besar. Pak Charles langsung membanting setir dan untungnya mereka tidak tertabrak oleh truk besar itu.

"Maaf." ucap Pak Charles yang sudah memberhentikan mobilnya dan sedang mengatur nafasnya dengan tangan yang gemetar.

Mereka bertiga tidak lagi mengucapkan apa-apa. Mereka masih terkejut akan hal tadi.

"Sa-saya hanya tidak fokus." kata Pak Charles yang kembali menancapkan gas dan kembali pergi ke rumah Pak Charles.

Luigi dan Nerissa yang heran dengan sikap Pak Charles pun mulai berasumsi sendiri dikepala masing-masing.

"Apa bapak kenal dengan peneliti itu?" tanya Nerissa heran.

"A-Ah... Peneliti.. Aku tidak mempunyai kenalan peneliti. Iya.. Ya... Aku tidak punya kenalan seorang peneliti." jawab Pak Charles.

Jawaban yang Pak Charles lontarkan kepada Nerissa membuat mereka berdua makin curiga dengan Pak Charles.

Keheningan kembali menyelimuti keadaan dalam mobil. Tidak ada satu patah kata apapun yang keluar dari mulut mereka masing-masing. Hanya terdengar suara mobil yang melaju.

INSECT : Serenesia To Tranquilvale [TAMAT]Where stories live. Discover now