extra part I

5.5K 223 0
                                    

Seorang gadis terbaring lemah di atas brankar,di rumah sakit,ruangan itu begitu kosong hanya terdengar suara alat alat yang ada di sana.

Perlahan lahan jari lentik nya bergerak di susul Dengan mata berwarna biru yang perlahan lahan terbuka.

Di luar rumah sakit terlihat inti ALASKA dan Gisel dkk yang sudah berumur kepala dua.

"Oh iya...seminggu lagi di sekolah katanya bakal ada pesta gitu,buat ngenang perjuangan Aretha,karena tepat saat itu adalah hari di mana Aretha nyelamatin dunia"ucap Gisel membuat langkah mereka terhenti.

"Emang sekolah di pake buat begituan gak papa?apa lagi kita udah keluar dari sekolah"ujar kaisar.

"Lo lupa?kan samdura pemilik sekolah itu,jadi gak papa"balas Gisel.

"Gw mau saat pesta itu ada Aretha"lirih Aletta membuat mereka terdiam.

"Semoga aja Aretha cepat bangun dari koma"ujar sheryy.

"Kalau gitu ayo ke ruangan Aretha"ajak Rachel,tapi langkah mereka terhenti kembali.

"KALIAN"teriak Diana dari belakang berlari ke arah mereka di ikuti Jefrry.

"Kalian mau ke ruangan Aretha?"tanya Diana dan di angguki oleh mereka.

"Kalau begitu bareng"ucap Diana sembari merangkul pundak Aletta membuat Mahendra cemberut.

"Jangan cemberut gitu napa,cemburu sama orang tua sendiri"ejek Malik membuat Mahendra kesal

Mahendra dan Aletta baru saja menikah dua bulan lalu,Aletta belum hamil, mungkin Mahendra belum menanam benih?

Untuk kalandra dan Gisel?mereka sudah menikah 3 tahun lalu,mereka juga sudah di karuniai anak,tapi anak mereka sedang berada di luar negri bersama mommy dan Dady Gisel.

Satu bulan lagi mereka pulang

Untuk mahessa,dia bertunangan dengan Rachel.

Sedangkan sheryy dia berpacaran dengan Andrew.

Untuk kaisar dia di jodohkan dan Malik dia bertunangan dengan kiara,tapi sekarang Kiara sedang menempuh pendidikan di luar negri,mungkin saat ada pesta nanti dia pulang.

"Kita ke kantin rumah sakit dulu ya? Soalnya bunda laper belum makan" ucap Diana dan di angguki oleh mereka

Setelah memesan makanan mereka duduk di salah satu meja yang ada di sana.

"Kapan anakku bangun ya?hanya dia yang jomblo sekarang"ucap Diana.

"Eits Bun,nanti pas Aretha bangun sudah pasti samdura bakal langsung lamar dia"ucap sheryy.

"Bener tuh kata Sherry,di sini ada samudra si setia jadi tenang aja"ujar Gisel.

"Bener kan samudra,Lo bakal tungguin sahabat gw bangun walaupun sampai tua nanti?"goda Aletta bercanda dan di angguki samudra.

"Buruan bikin dedek bayinya,biar gw punya keponakan lagi"ujar Rachel menggoda Aletta dan Mahendra.

Seketika Aletta menutup wajah nya yang memerah karena malu.

Mereka terkekeh melihat hal itu.

Di sisi lain,di ruangan gadis yang terbaring lemah tadi yang tak lain dan tak bukan adalah Aretha.

Aretha memijit pelipisnya yang terasa sakit,ia mengubah posisinya menjadi duduk dengan punggung yang di sadarkan pada headboard.

"Gw...selamat?"tanya Aretha,tapi ia merasa sedikit aneh,kenapa badannya terasa begitu remuk

'apa yang terjadi?'

Aku memberi mu hadiah... Hadiah yang kau inginkan

'BENARKAH?TERIMAKASIH BANYAK DEWI KU'

Aretha menoleh saat mendengar merasa jika pintu ruangan yang ia pakai di buka.

"BUNDA..."teriak Aretha senang,tubuh Mereka membeku,suara ini,suara yang selalu mereka rindukan

Mereka mengucek ngucek mata mereka beberapa kali,menampar pipi mereka beberapa kali takut ini sebuah mimpi atau ilusi.

Diana langsung berlari ke arah Aretha dan langsung memeluk nya dengan begitu erat.

Aretha membalas nya dengan pelukan yang tak kalah erat.

"B-bunda gak m-mimpi kan?"tanya Diana meraba raba wajah Aretha.

Aretha memegang tangan Diana, menggeleng dengan air mata yang mengalir deras.

Diana kembali memeluk Aretha, sedangkan lain mereka menangis terharu.

"Aretha...makasih udah bertahan"ucap Rachel dengan air mata yang mengalir deras.

Aretha tersenyum manis pada mereka, Jeffery ikut memeluk Aretha.

"Berapa lama cia pingsan dad?rasanya badan cia remuk dan lemas?"tanya Aretha bingung.

"Kamu koma selama 4 tahun cia" jawab Jeffry membuat Aretha terkejut bukan main

"Apa?4 tahun berarti cia udah lulus sekolah?cia juga udah umur 21 tahun?" Tanya Aretha dan di angguki oleh Jeffery.

"Bunda sama Dady ke kantin dulu buat beli makanan buat cia biar cia gak lemas"ucap Diana dan di angguki oleh Aretha.

Setelah sepasang suami istri itu keluar ruangan menjadi hening.

Aretha merentang kan tangan nya semabri tersenyum manis.

"Tidak rindu pada ku Friend?"tanya Aretha,gisel dkk langsung memeluk Aretha erat.

"Hiksss...nanti j-jangan hiksss ngorbanin diri hiksss lagi"tegur Aletta sembari terisak.

Aretha terkekeh"iya janji,kalian gak hilangin senyuman kalian kan selama gw koma?"tanya Aretha dan mendapat gelengan dari mereka.

Mahendra menekan tombol berwarna merah di sana untuk memanggil dokter.

Setelah beberapa menit dokter datang dan langsung memeriksa tubuh Aretha.

"Hah syukurlah pasien telah siuman dari koma panjang nya,tubuh nona aretha sudah baik baik saja,kalian cukup memberikan asupan yang banyak saja agar tubuh nona aretha tidak lemas dan tidak terlalu kaku"ucap sang dokter.

"Kalau begitu saya permisi"ucap sang dokter setelah itu ke luar.

Mahessa mendekat dan langsung memeluk Aretha erat,Aretha tentu membalas nya.

Aretha merasa kalau pundak nya basah, bahu mahessa bergetar membuat ia terkekeh.

"Masa laki laki nangis haha"ejek Aretha terkekeh.

"Hiksss...cia gak tahu hiksss gimana hikss waktu tau kalau cia hiksss k-koma"ucap mahessa nangis sesenggukan.

"Untung koma gimana kalau mati"ucap Aretha enteng membuat tangisan mahessa lebih besar.

"Cia udah sembuh bang hessa,cia janji gak bakal tinggalin bang hessa sama yang lain lagi"ucap Aretha dengan air mata yang menetes

Mahessa melepas kan pelukannnya, mereka semua saling pandang setelah itu tertawa begitu pun dengan ketiga es.

Perfect character [Transmigrasi] [END] II PROSES REVISIWo Geschichten leben. Entdecke jetzt