25. Infeksi.

35 24 0
                                    

"Amputasi? Apakah separah itu?" tanya Esmerald kepada dokter yang menangani polisi wanita tersebut.

Mereka berbicara diluar ruangan polisi wanita itu ditangani.

"Jika tangannya diamputasi, dia akan dikeluarkan dari kepolisian." ucap salah satu polisi pria.

"Hubungi bos kantor cabang tentang keadaan sekarang. Kita harus bertanya padanya agar tidak mengambil langkah yang salah." suruh Johannes.

Mendengar perintah tersebut, salah satu polisi itu langsung mengeluarkan handphonenya dan mengetik nomor bos mereka lalu dia meneleponnya.

AAAAAA!!!!

Suara teriakan wanita terdengar dari ruangan tempat polisi wanita itu dirawat. Johannes, Esmerald, kedua polisi lainnya dan dokter yang sedang berbincang pun terkejut mendengar suara teriakan itu.

Langsung saja mereka ingin berlari ke sumber suara.

"Kamu tetap disini dan hubungi bos. Ceritakan semuanya dengan rinci dan bilang kepadanya jika ada suatu masalah di rumah sakit. Suruh bos untuk datang kemari." ucap Johannes yang berbicara kepada salah satu polisi yang sedang menunggu teleponnya diangkat oleh bos kantor polisi cabang tersebut.

"Baik." jawab polisi itu.

Para polisi itu menuruti semua perintah Johannes dan Esmerald karena jabatan Johannes dan Esmerald lebih tinggi dari pada mereka semua dan juga kinerja Johannes dan Esmerald sangat baik. Maka dari itu, bos kantor cabang pun mempercayai mereka dan menaikkan jabatan mereka lebih tinggi dari pada jabatan polisi biasa.

Mereka langsung saja berlari ke sumber suara untuk memeriksa apa yang sedang terjadi.

Pada saat mereka melihat apa yang sedang terjadi pada ruangan tempat polisi wanita tadi ditangani, betapa terkejutnya mereka melihat bahwa polisi wanita tadi sudah berubah menjadi mengerikan. Suara teriakan tersebut berasal dari suster yang akan memeriksa infus di ruangan tersebut.

Melihat suster itu yang menjerit histeris karena melihat serangga-serangga keluar dari mulut polisi wanita tadi, Esmerald berusaha untuk masuk ke dalam ruangan tersebut dan ingin menarik tubuh suster yang ada di dalam ruangan untuk keluar dari sana.

Tapi sebelum Esmerald melakukan aksinya, tangannya ditahan oleh Johannes yang juga melihat kejadian tersebut. Lalu Johannes berkata padanya.

"Jangan gegabah. Jika kamu masuk ke dalam sana dan menghampirinya, kamu juga akan bernasib sama seperti Celine. Serangga-serangga itu dapat keluar dari celah manapun yang mereka mau. Jangan membuat virus ini tersebar."

"Cukup diam dan tunggu perintah." lanjut Johannes.

Siapa Celine? Celine Livia. Seorang polisi wanita yang sudah berubah menjadi mengerikan akibat sengatan lebah.

Johannes takut untuk mengambil langkahnya sendiri pada saat itu. Jadi dia memutuskan untuk diam dan menunggu perintah dari bosnya. Dia tidak mau karena ulahnya atau karena ulah polisi lain, akan menyebabkan sesuatu yang tidak diinginkan oleh siapapun.

Esmerald hanya bisa menuruti perkataan Johannes. Sebenarnya ucapan Johannes ada benarnya juga. Mereka tidak boleh mengambil keputusan tanpa berfikir panjang dan tidak memikirkan resiko yang akan terjadi.

"Kunci pintu ini." ucap Johannes yang melihat bahwa serangga-serangga akan mulai melahap suster yang berdiam diri membeku.

Dokter yang mendengar hal tersebut langsung pergi ke tempat resepsionis dan menanyakan tentang kunci ruangan tersebut.

Keadaan rumah sakit sudah sangat kacau. Orang-orang yang berada di sana melihat kejadian yang sedang terjadi.

Petugas di resepsionis pun terkejut dengan kejadian yang menimpa tempat kerjanya itu. Setelah mendengar ucapan dari dokter itu, petugas perempuan di resepsionis langsung mencari kuncinya dengan tangan yang bergetar hebat.

Dokter yang melihat bahwa petugas tersebut gugup pun langsung masuk ke dalam area resepsionis dan mencari kuncinya sendiri.

Setelah menemukan kunci tersebut, dokter itu langsung berlari ke arah Johannes dan polisi lainnya.

Di sisi lain, suster yang sudah tergigit oleh semut besar pun baru tersadar, teriak lalu berlari ke arah pintu ruangan untuk membuka pintu tersebut.

Johannes dengan sigap menahan gagang pintu ruangan itu agar tidak dapat dibuka oleh suster yang sudah terinfeksi itu. Johannes sudah tau bahwa suster itu terinfeksi, maka dari itu dia langsung menahan pintunya.

"Tolong buka!!! Tolong biarkan saya keluar dari sini!!!" ucap suster itu sambil mengetuk-ketuk jendela kecil yang ada di pintu dan juga mencoba membuka gagang pintu.

"Tidak! Anda sudah terinfeksi." ucap Johannes yang dengan sekuat tenaga menahan pintu tersebut agar tidak terbuka.

"Tidak!! Saya belum terinfeksi! Tolonggg... Saya takut dengan serangga!" mohon si suster sambil terus mengetuk-ketuk pintu dan mencoba membuka gagang pintu.

Johannes tidak menanggapi ucapan suster itu, dia hanya fokus menahan pintu ruangan tersebut dengan sekuat tenaga sampai-sampai wajahnya berubah warna menjadi warna merah.

Dokter itu pun sudah sampai di depan Johannes sambil menyerahkan kunci tersebut.

Dokter itu harus menabrak orang-orang yang bergerombol disana menyaksikan kerusuhan yang terjadi, hal tersebut yang membuat dokter itu lama untuk sampai ke hadapan Johannes.

"L-Lama sekalih!!!" ucap Johannes yang masih sibuk menahan pintu.

Ketika Johannes ingin mengambil kunci tersebut dari tangan dokter, reflek Johannes melepaskan satu tangannya untuk meraih kunci itu. Tiba-tiba saja pintu itu hampir terbuka tapi berhasil ditutup kembali oleh Johannes dengan menahan pintu itu dengan kedua tangannya.

Entah kenapa suster wanita tersebut sangat kuat. Bahkan Johannes yang pergi ke gym setiap hari pun kalah dengan tenaga si suster.

DOOOORRR DORRR!!!

Suara tembakan yang membuat mereka semua terkejut. Johannes melihat ke arah belakangnya, mencari siapa yang menembak ke arah ruangan itu. Ternyata yang sudah menembak ruangan tersebut adalah salah satu polisi yang sedang menunggu di sana. Bukan polisi yang tadi sedang menghubungi bos kantor cabang.

Ulah dari polisi tersebut, kaca dari jendela pintu ruangan tersebut pecah. Ada untung dan ada rugi. Untungnya adalah suster itu berhenti memaksa membuka pintunya. Tapi ruginya, SERANGGA TERSEBUT DAPAT KELUAR DAN MENYERANG MEREKA SEMUA!

"Sial." ucap Johannes yang langsung mengambil kunci dan mengunci pintu itu.

Teriakan terdengar di sana karena tembakan tersebut yang membuat orang-orang di sana terkejut.

Esmerald yang melihat bahwa kaca itu pecah, langsung melihat sekitar dan mencari benda untuk menutup jendela tersebut agar serangga-serangga tidak keluar dari sana.

Serangga-serangga yang melihat bahwa ada celah untuk mereka melahap semua orang di sana pun langsung mengarah ke arah jendela kaca yang sudah pecah.

Johannes yang terkejut melihat bahwa serangga-serangga itu sudah dekat ke arah jendela pecah itu pun membelalakkan matanya lebar-lebar.

Pada saat serangga itu sebentar lagi keluar dari jendela, tiba-tiba...

DUKKK!!!

Esmerald menutup jendela tersebut dengan potongan kaca berukuran sedang yang ada di dekat tempat sampah.

Johannes menghela nafas lega dan membantu Esmerald untuk menahan potongan kaca tersebut, agar serangga-serangga itu tidak keluar dari ruangan itu.

Syukurlah mereka berhasil menghentikan aksi para serangga-serangga tersebut dengan waktu yang tepat.

"MENJAUH DARI SANA!"

_Bersambung_

INSECT : Serenesia To Tranquilvale [TAMAT]Where stories live. Discover now