ZEVIANNO||SADAR

30 11 26
                                    

2 minggu telah berlalu, selama Lyora di rawat di rumah sakit, dan hari ini Lyora di kabar kan sudah sadar dari koma nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

2 minggu telah berlalu, selama Lyora di rawat di rumah sakit, dan hari ini Lyora di kabar kan sudah sadar dari koma nya.

Zevianno yang mendengar kabar itu dengan cepat pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Lyora.

Saat hendak keluar rumah, langkah nya terhenti karna panggilan dari sang abang.

"Mau kemana, lo?" tanya Samudra

"Rumah sakit." jawab Zevianno

"Ngga bosen apa lo kerumah sakit terus? Lo udah ngga ada harapan lagi sama tu cewe Vian!"

"Lo bisa nggausah ikut campur sama urusan gue ngga? Lo urusin jalang jalang lo aja jangan urusin gue." ucap Zevianno lalu pergi dari hadapan Bara.

"Terlalu bodoh lo Vian."

Zevianno menjalan kan mobil nya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit.

Beberapa menit kemudian akhirnya Zevianno sampai dirumah sakit, ia langsung berlari ke ruangan Lyora.

Terlihat kedua orang tua Lyora yang sedang berdiri tepat di sebelah brankar, Lyora menoleh ke arah pintu setelahnya ia membuang mukanya ke arah lain.

"Kamu udah sadar? Kamu tau saya khawatir sama kamu." ucap Zevianno

"Ngapai lo disini?" tanya Lyora tanpa melihat wajah Zevianno.

"Lyora! Sopan kamu begitu sama calon suami kamu? Dia yang selama ini nungguin kamu pagi, siang, sore dan malam. Ini balasan kamu?" marah sang ayah

"Ngga ada yang nyuruh dia nungguin aku kan?" tanya Lyora pada sang ayah

"Lo ngga berubah ya dari dulu Lyora, udah di tungguin bukannya bilang makasih malah nyolot begini." ucap Lyoza yang baru aja sampai

Lyora menoleh ke arah Lyoza, "Lo juga ngapain kesini?" tanya Lyora

"Masalah emang nya gue dateng kesini? Lyora kapan lo sadar, laki laki di depan lo ini udah nungguin lo di depan sana tanpa makan sedikit pun, lo punya hati ngga?" ujar Lyoza

"Lo diem, kalo pun lo di posisi gue lo ga bakal terima Za! Egois kalian semua."

"Tinggalin gue disini sendiri!" ucap Lyora lalu ia memejam kan matanya.

"Kepala batu Lo Ra, kalau gue di posisi lo. Gue bakal berterima kasih sama orang yang udah nungguin gue!" ujar Lyoza.

"Dia itu udah sempurna Ra, lo mandang dia dari mana nya sih? Dia rela loh nungguin lo di sini, gue kalau jadi lo bakal nerima semua pemberian dia." sambung Lyoza.

"Yaudah lo aja nikah sama dia, cocok tuh." ucap Lyora, ia memejamkan matanya dan menghiraukan orang yang berada di dalam ruangannya.

Lyoza mengepalkan tangannya, panas yang ia rasakan saat mendengar ucapan Lyora.

Sebenarnya, ini yang membuat Lyoza membenci saudara kembarnya sendiri, tidak pernah mendengar semua ucapan kedua orang tuanya.

Di balik kehidupan Lyora, Lyora mempunyai masa lalu yang begitu berat, Lyora pernah hamil sama laki laki yang ia cintai, namun pada saat dia hamil, Lyora di tinggal oleh pacarnya tidak tau kemana.

kedua orang tuanya Lyora tidak tau sama sekali tentang kehamilan Lyora, Lyora setress. Ia mencoba meminum minuman yang mengandung alkohol dan memakan obat obatan terlarang agar kandungannya jatuh.

Semua usaha ia lakukan, dan sampai suatu ketika Lyora mengalami keguguran.

Dan sampai saat ini kedua orang tuanya tidak mengetahui cerita itu sama sekali, makanya Lyora tidak mau menerima semua perjodohan dari orangtuanya.

"Udah jangan ribut disini, biarkan Lyora istirahat, kita keluar sekarang." ucap sang ayah.

Mereka semua pergi dari ruangan Lyora, Lyora membuka matanya dan menatap ke arah pintu ruangannya. Satu butiran air mata jatuh membasahi pipinya.

*****

Hari ini Lyora sudah di izinkan oleh pihak rumah sakit untuk pulang, dan memulihkan dirinya dirumah.

Zevianno membantu membereskan barang barang Lyora yang berada di ruangan rumah sakit, Lyora duduk di sofa sambil menatap Zevianno yang sedang berkemas.

Orang tua Lyora tidak bisa menjemputnya, di karenakan ada urusan mendadak di kantornya.

"Lo ngapain bantuin gue disini? Gue bisa sendiri, mending lo pulang deh. Gue ga butuh bantuan lo sama sekali." ucap Lyora sambil mengambil alih barang yang di pegang Zevianno.

"Saya bantuin kamu ikhlas Lyora, kamu masih perlu istirahat, kamu juga ga boleh cape." jawab Zevianno lalu membawa Lyora untuk kembali duduk.

Lyora tidak tau siapa yang merasuki dirinya, kenapa hari ini dia bersikap baik sama laki laki yang ada di hadapannya. Biasanya kalau ketemu pasti Lyora tidak mau melihatnya, tapi sekarang?

Ah, sudahlah itu semua membuat Lyora semakin pusing.

"Lo kenapa masih teguh sama perjodohan ini? Lo tau kan kalau selama ini gue udah nyakitin perasaan lo." ucap Lyora.

"Karna ini amanah dari alm.Papa saya, saya ga bisa nolak Ra."

"Gue ga mau nikah untuk selama lamanya, lo mau tau alasannya?" tanya Lyora.

"Kalau kamu mau ngasi tau alasannya, saya mau dengerin." Zavianno duduk di sebelah Lyora.

Lyora menundukkan wajahnya, "Apa ini jalan terbaik buat ngasi tau ke dia tentang masa lalu gue? Apa dia ga bakal cerita ke ayah setelah ini? Tapi, gue juga ga bisa terus terusan ngehindar dari dia kan?"

lyora mengambil napas lalu membuangnya secara perlahan, jari jemari ia tautkann lalu Lyora menatap ke arah Zevianno.

"Alasan gue karna gamau nerima perjodohan ini dan gamau nikah untuk selama lamanya itu-" Lyora memberhentikan ucapannya, ia merasa bahwa dia nggabisa buat nyeritain ini, hatinya begitu sakit kalau kembali mengingat masa lalunya, tanpa sadar air mata Lyora sudah jatuh menyeluruh membasahi pipinya.

"Hei, kenapa nangis hmm? Kalau gamau cerita gapapa gausah di paksa Lyora." Zevianno mengusap lembut air mata Lyora.

Lyora memejamkan matanya saat tangan laki laki itu menyapu lembut pipinya yang basah.

~To Be Continued~

ZEAVIANNO [HIATUS]Where stories live. Discover now