61. END

3.5K 192 162
                                    


HAPPY READING

.

.

.

.

.

       Aish masih berada di tempat semula. Di kamar yang sepi dengan perasaan yang masih di landa rasa takut dan khawatir bila mana Langit merencanakan sesuatu yang buruk kepada dirinya.

       Makanan yang di berikan Langit masih utuh di atas meja. Aish bahkan enggan untuk meliriknya. Seharian dia hanya duduk di atas kasur dan memikirkan cara agar bisa keluar dari ruangan itu.

       Aish bangun dari kasur. Dia merasa harus berbuat sesuatu namun entah pa yang harus dia lakukan. Saat Aish mondar mandir, Langit pun masuk ke dalam kamar itu.

       "Lagi mikir buat kabur hah?" tanyanya

       Aish pun menoleh. Dia terdiam sejenak, kemudian ia berjalan mendekat ke arah Langit.

       "Sebenernya apa tujuanmu nyulik aku? mancing emosi kak Lion? Lihat buktinya g ada tanda-tanda yang nolong aku. Rugi kan?"

       Siapa tau dia jadi kepikiran dan mau lepasin
aku, lagian kan kelamaan biarin aku di sini bikin dia lebih ngerasa sia-sia kan, bantinnya.

       "Iya juga. Si Lion kayaknya udah bosen sama lo, haha." ucap Langit

       "Karena itu, gua mohon lepasin gua." ucap Aish

       Langit tersenyum kecil, kemudian ia berjalan mendekat kepada Aish. Tubuh Aish pun mundur karena tidak ingin terlalu dekat dengan Langit. Namun keduanya saling bertatapan cukup dekat.

       "Lepasin lo? Gimana kalau lo jadi pacar gua hm? Gua bakal perlakuin lo lebih dari yang Lion bisa."

       "Ga, makasih kamu bukan tipe ku." ucap Aish

       "Apa lo bilang?! Gua bukan tipe lo?" raut wajahnya Langit menunjukkan bahwa di tersinggung atas ucapan Aish

       Aish mengabaikan ucapan Langit. Dia menolehkan tatapannya agar tidak menatap wajah langit.

       "Padahal itu satu-satunya cara biar lo bisa gua lepasin. Tapi karena lo nolak, lo ga akan gua lepasin sampai kapanpun." ucapnya

       Tak lama kemudian ada seseorang yang masuk ke ruangan itu. Dia tergesa-gesa seakan ada yang mengejarnya.

       "Bos! Si Lion sama temen-temennya udh di bawah. Mereka banyak bos." ucapnya

       "Apa?! Gimana bisa dia nemuin tempat ini?!" ucap Langit dengan panik

       Aish merasa sedikit lega saat pertolongan sepertinya akan datang pada dirinya. Rasanya dia ingin segera turun dan memeluk Lion.

       "Lo panggil semua anggota Scorzio suruh kumpul ke sini, biar gua yang bawa tu cewek." ucap Langit

       Kemudian lelaki tadi keluar dari kamar itu. Kini hanya tinggal Aish dan Langit yang berada di dalam ruangan. Saat Langit menoleh, Aish sudah ada di belakangnya. Aish pun langsung menendang  bagian alat kelamin Langit sehingga Langit merasa sangat kesakitan.

LION [END]Where stories live. Discover now