39. Arti Pertemanan.

21 14 1
                                    

ARGHHHH!!!

Luigi, Esmerald, dan Nerissa begitu terkejut dengan teriakan Johannes yang begitu keras.

"KENAPA?!" tanya Luigi dengan berteriak karena panik.

"S-Serangga." ucap Johannes yang melihat ke arah lengan kanannya yang terdapat semut hitam besar sedang menggigitnya.

Esmerald dan Nerissa langsung menghampiri Johannes yang sedang kesakitan.

"Benda tajam. Tolong carikan benda tajam." pinta Johannes kepada ketiga temannya.

"U-Untuk apa?" tanya Nerissa yang masih melihat ke arah lengan kanan Johannes.

Tapi tidak dengan Esmerald. Esmerald tidak bertanya apapun kepada Johannes. Dia langsung mencari ke seluruh penjuru ruangan tersebut.

Dia menemukan sebuah potongan kaca yang sangat tajam. Tanpa basa-basi dia langsung menghampiri tempat kaca itu berada dan langsung mengambil kaca tersebut lalu berlari menghampiri Johannes untuk memberikan kacanya kepada Johanes.

Dengan cepat Johannes mengambil potongan kaca dari tangan Esmerald dan langsung dengan tangan kirinya, dia menyayat lengan kanannya sendiri sampai mengeluarkan banyak darah. Esmerald, Luigi dan Nerissa mengalihkan pandangannya, mereka tidak berani untuk melihat apa yang sedang Johannes lakukan.

Johannes mengeruk daging lengan kanannya yang digigit oleh semut itu. Tidak lupa sebelum dia mengambil kaca tersebut, dia sudah terlebih dahulu mematikan semut itu dengan sepatunya.

Johannes menahan kesakitannya. Dengan cepat dia menyayat-nyayat lengan kanannya dengan brutal agar virus dari serangga itu tidak menyebar.

Dia tentunya mengeluarkan lebih banyak darah lagi karena menyayatnya dengan brutal. Percikan sirup merah pekat yang amis terletak disekitarnya.

"Ambilkan aku kain." ucap Johannes yang masih menahan kesakitannya itu.

Mereka kebingungan mencari kain. Tidak ada kain di sana. Tapi jika tidak dengan kain, darah Johannes akan terus menerus keluar dan dia akan kehabisan darah atau kekurangan darah.

"Nerissa. Pegang keramik ini dulu." suruh Luigi kepada Nerissa  yang sedang kebingungan.

Tanpa basa basi, Nerissa langsung menuruti apa yang telah diperintahkan oleh Luigi kepada dirinya. Dia langsung berdiri dan menahan keramik putih itu menggantikan Luigi.

Luigi yang sudah melihat bahwa Nerissa telah menahan keramik putih besar tersebut, langsung membuka baju kaos polos  yang sedang dia kenakan lalu berjongkok di depan Johannes yang masih merasakan kesakitan.

"Tenang saja. Ini masih bersih. Kau tidak akan terinfeksi karena menutup lukamu dengan ini." ucap Luigi sambil mengikatkan baju polosnya yang masih terlihat bersih kearah lengan kanan Johannes yang penuh darah.

Kaos polos berwarna putih itu langsung terlihat sebagian berwarna merah pekat karena darah Johannes yang langsung meresap ke bagian kaos tersebut.

"T-Terimakasih." ucap Johannes yang mengerutkan dahinya, menahan sakit.

Esmerald tidak tega dengan keadaan Johannes yang seperti ini. Dengan tidak sengaja, air kesedihan keluar dari kedua mata indah Esmerald yang sedang menatap keadaan Johannes.

Wajah pucat, bibir pucat, tangan penuh darah, pakaiannya semua penuh dengan percikan darahnya sendiri, keringat turun dari kepalanya. Itulah keadaan Johannes saat ini.

Mereka bertiga tidak tega melihat keadaan Johannes yang mengenaskan seperti ini. Secara, Johannes adalah orang yang paling berjasa dalam berlangsungnya hidup mereka. Apalagi dikala saat-saat bertahan hidup seperti ini.

INSECT : Serenesia To Tranquilvale [DONE]Where stories live. Discover now