Bricia 30🔮

13K 1.4K 153
                                    

H̤̮a̤̮p̤̮p̤̮y̤̮ R̤̮e̤̮a̤̮d̤̮i̤̮n̤̮g̤̮!̤̮

●○●○●○●○












Ditaman belakang sekolah yang cukup ramai oleh murid-murid kini Bricia terduduk berteduh disalah satu bangku dekat pohon Ketapang yang disediakan khusus.

Matanya menyipit keatas langit kala dirasa panas dari matahari semakin naik tinggi, "Makin panas aja bumi, enak kalau jadi ikan tiap hari waktunya dibawah air dingin."

Bricia berdecak mengibaskan kerah depannya karena gerah, sampai ia merasa bayangan seseorang menutupi sinar matahari itu dan begitu mengangkat wajahnya Bricia dibuat menaikan alis mendapati Kevin berdiri didepannya.

"Gak biasanya, aku cari kamu di kantin ternyata disini," Kevin, pria berkacamata itu mengulas senyum manis sembari duduk menyodorkan minuman leci dingin ke pipi Bricia, "Udah tau panas kenapa kamu masih maksain duduk disini? Nih minum dulu wajah kamu udah merah mirip tomat."

"Sembarangan lo kalo ngomong, tapi thanks gue emang haus," Bricia menerima minuman itu lantas meneguk nya, ia melirik risih atas tatapan lekat Kevin yang mengerjap kecil menatapnya, "Kev, jangan kebiasaan natap gue kaya gitu gue risih."

Kevin terkekeh menutup bibirnya, pria itu lantas menatap lurus sembari menselonjorkan kaki dengan dua tangan bertumpu disisi tubuhnya, "Ngomong-ngomong guru di kelas kamu udah ngasih tau kalau besok kalian ada study tour?"

"Iya, itu juga yang jadi perdebatan Glenka sama Cici. Satunya gak mau naik satu bus yang katanya bau keringet dan yang satunya lagi maksa-maksa biar seru tambah banyak kenangannya, lo udah akrab sama Glenka?" tanya Bricia menyampirkan helai rambut kebelakang telinga.

"Gak seakrab kalian, kebetulan karena yang ikut semua anak kelas sepuluh aku juga disuruh kawal kalian, semua murid yang tergabung di keanggotaan," Kevin diam setelah mendapat anggukan kecil Bricia, pria itu merah tangan Bricia yang berada diatas paha gadis tersebut, "Cia, kamu masih deket sama Romero?"

Bricia menoleh kaget terlebih genggaman tangan tersebut, Kevin kembali melanjutkan, "Cia, apapun yang aku lakukan sama kamu. Itu semata-mata aku gamau kamu kenapa-napa terlebih karena Romero, tolong Cia. Jauhin Romero dia cuman pura-pura polos didepan kamu."

Gadis itu melepaskan paksa genggaman Kevin hingga menimbulkan seutas senyuman miris pria itu, "Gue gak ngerti sebenernya apa maksud lo terus nyuruh gue jauhin Romero, lo punya dendam sama dia?"

Tanpa menjawab Kevin mengeluarkan ponselnya lantas mengutak-atik sebelum menyerahkan pada Bricia, "Kamu lihat sendiri, itu semua bukan editan."

Pria itu menyodorkan ponselnya yang ditatap heran oleh Bricia, baru hendak meraihnya tiba-tiba seseorang lebih dulu merebut ponsel tersebut yang mana membuat Bricia dan Kevin serentak menoleh.

"Sorry, tapi gak seharusnya lo pertontonin video gak senonoh sama Cia, Kev," kecam gadis itu yang tak lain adalah Cici, ponsel itu ia sembunyikan dibelakang tubuhnya, "Ayo Cia, sebaiknya kita sarapan di kantin sebelum masuk buat pelajaran selanjutnya."

Keduanya berdiri, Cici menampilkan wajah dingin pada Kevin sembari menyodorkan kembali ponsel pria itu lalu menarik tangan Bricia untuk segera pergi.

Melihat punggung berseragam keduanya menjauh, Kevin membuka ponselnya dan tebakannya benar. Video Romero yang ia ambil di kantin itu dihapus oleh Cici, Kevin menggeram kesal meremat ponselnya, "Cewek sialan."

Bricia menggulirkan pupilnya pada Cici, "Jadi dia mau lihatin video jorok ke gue?"

"Iya, pokonya lo gak perlu segan buat deket-deket Romero, abaikan semua ucapan Kevin yang gak mendasar tadi," Cici meraih kedua tangan Bricia menyatukannya dengan genggaman meyakinkan.

Bricia's world Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang