the story

408 15 6
                                    

Tanah airku Indonesia...... 

Negeri elok sangat kucinta...... 

************* 

Aku memandang hamparan langit yang mulai berwarna orange. Indah hanya satu kata yang mungkin terlintas di pikiranku. Ya ini salah satu kebiasaanku setelah menginjakan kaki di negeri Ratu Elisabet ini berdiam diri menghadap kaca kantorku yang memperlihatkan keindahan sungai Thames saat senja menjelang. Hati ini terasa damai saat memandang keindahan Alam berpadu dengan arsitektur klasik ini. 

Dari kecil aku selalu ingin kesini London kota yang aku tau penuh pesona seperti yang di ceritakan bunda sebelum ku tidur. Saat semua temanku asyik hang out atau pacaran aku malah berkutat dengan kamus dan buku-buku yang berjubel di kamarku karena aku ingin mendapatkan beasiswa di London. 

Perjuanganku pun tak sia-sia setelah melewati seleksi ketat aku berhasil terbang ke London malah mendapatkan pekerjaan sampingan sebagai karyawan magang di perusahaan penerbitan ini. 

" ah... Aku tau kamu pasti disini." suara seseorang dari belakangku. 

" Indah ya Ann" sahutku tanpa mengalihkan pandanganku dari jendela, aku kenal suaranya. Hafal malahan. 

"Iya, sudah hamper malam Len, mau bareng ga?" Tanya Ann yang sudah duduk disebelahku. Aku menggelengkan kepalaku. "Ga ah, aku mau mapir dulu ke situ" tanganku menunjuk ' Mata London' yang berkelap kelip di kejauhan. 

Ann menggeleng heran padaku " Ga bosen?!"

" Gak ah, Ann, lagipula tinggal seminggu lagi kan aku disini. Mau menikmatin London selagi disini" jawabku ringan. Aku berjalan ke mejaku dan membereskan perlengkapan kantorku yang masih berserakan. 

Beriringan kami berjalan kearah lift. Ternyata banyak yang baru mau pulang juga maklum aja hari senin seperti ini big boss ga kan biarin karyawannya bersantai. Hehehehehe begitulah big boss ku. 

' TING' suara lift membuka rombongan kami masuk berlahan. 

Aku merasa Ann memandangku sendu. Huft pasti ntar nangis ni batinku 

'TING' lift sampai di lobby kantor. Ann menyeretku kearah pintu keluar. "Ann, pelan- pelan napa" aku melepaskan pegangan Ann di lenganku. Memaksanya berhenti di sudut parkiran. 

"kenapa Ann?"tanyaku pelan walau aku tahu alasannya 

"kamu beneran akan pulang ke Indonesia? Memang impianmu sudah tercapai semua?aku tahu kamu sudah lulus tapi.....api...." Ann mulai terisak. 

Aku menghela nafas panjang " Ann kamu tau apa yang membuatku pulang minggu depan? Aku kangen Indonesia Ann, seindah apapun London teryata tetap aku ga bisa untuk melupakan tanahku. Apalagi keluargaku ada disana. semua hal yang aku inginkan dulu takkan bisa menggatikan keberadaan mereka Ann."

"Apa bukan karena Clara dan Will kamu pulang Len?" tanya Ann pelan. 

" Kamu sahabat baikku Ann. Ini bukan tentang masalah apapun apalagi karena Clara hanya saja aku rindu Indonesia Ann, apa kamu ga rindu Ann?sudah lama juga kan kamu ga pulang?" jawabku. 

"Iya Len, aku juga terkadang rindu tapi keluargaku sudah disini semua kan jadi kalo aku ke Indonesia mau ngapain selain liburan?" ujarnya sambil menghapus sisa-sisa airmatanya 

"Karena aku akan di Indonesia jadi kamu bisa rajin berkunjung" jawabku. Kalau aku masih ada waktu Ann tambahku dalam hati.

"Maaf karena aku kekanakan Len, mungkin karena kamu sudah ku anggap kakakku." Ann menggandengku kembali berjalan kearah parkiran."bener ga mau bareng aku?"tanyanya lagi 

"Ga Ann aku jalan kaki saja. Lagi pula aku besok kerja terakhir jadi masuk siang.Kamu hati- hati dijalan ya." Aku bergerak menjauh dari mobil Ann berjalan pelan menuju 'Mata Londo'

________________________________________________________________________ 

Tanah tumpah darahku yang mulia 

Yang kupuja sepanjang masa..... 

********* 

Aku masuk ke ' Mata London' berbarengan dengan beberapa orang. Tidak terlalu ramai hari ini hanya 10 orang 1 kapsul denganku. Kelap kelip lampu dan aliran sungai thames membawaku kembali pada kenanganku 5 tahun lalu 

Flash back on 

"Alenia.... Buruan tidur sayang. Jangan begadang terus." Bunda mengingatkanku untuk yang kesekian kalinya. 

"Iya Bun, bentar lagi kok. Bunda duluan aja." Sahutku dari kamar. 

Tok......tok.....tok.....suara ketukan mengalihkan perhatianku. 

"Len, lagi baca apa sich?" kata Bunda yang berjalan masuk ke kamarku. "Owh sejarah London...." Bunda duduk di sampingku sambil mengelus rambutku. "Kenapa kamu suka London Len?"

Aku menatap Bunda tak percaya sudah beribu-ribu kali bunda bertanya hal ini. 

"Bun, kan sudah Alen jawab pertanyaan itu dulu." Jawabku sambil memutar mata 

"Apa masih sama jawabannya Len?padahal kan Bunda sudah ajak kamu ke pulau-pulau indah di Indonesia"

“Beda lah Bun, London tuh kan kota impianku Bun,"sahutku mantap "lagipula aku ingin ajak ayah, bunda, dan keyla kesana terus tinggal di sana deh." Tambahku semangat. 

Bunda menggeleng lemah ke arahku "Bunda nggak mau sayang. Kalau untuk berlibur oke tapi untuk tinggal Bunda lebih milih disini aja."

"kenapa Bun bukannya itu impian Bunda dulu?"

"Because I'm Indonesian" Bunda mencium keningku dan berjalan keluar kamarku sembari bersenandung 

" melambai-lambai nyiur di pantai berbisik-bisik raja klana. Memuja pulau yang indah permai tanah airku Indonesia.................."

Flash back off 

Tepat 3 bulan sebelum keberangkatanku Bunda kecelakaan dan meninggal jangan tanya bagaimana syoknya aku saat itu. Aku membenci semua orang yang memintaku sabar dan tabah mereka tidak tau betapa pentingnya Bunda buat aku. She’s my everything. Dan aku pun melarikan diri ke London. Melebur lara dan menunjukan kepada Bunda di surga aku mencapai semua impianku dan beliau. 

Amanat Bunda di ruang ICU sesaat sebelum meninggal membuatku harus kembali ke Indonesia. Ya harus karena ini amanat Bundaku. 

Aku keluar The Eye dan terus berjalan kaki menyusuri pinggir sungai Thames, menuju apartemenku. Teryata benar kata Bunda dulu, London ini indah tapi Indonesia jauh lebih indah. 

BUNDA I'LL BE HOME EARLY 

Disappointed not because of love or anything but because I AM INDONESIAN

BECAUSE I'M INDONESIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang