G & G

319 17 1
                                    

Ini kayaknya agak melenceng dari alur yang kak Radin buat, jadi ... maafkan, yak XD

Ada cukup banyak kata-kata kasar di cerita ini. Jadi ... mohon dikondisikan 😅

Video di atas nggak ada hubungannya sama cerita ini sih, cuma lagi suka aja dengerin. wakkkak

--- --- --- --- ---


"I am Captain Jack Sparrow. Ya ampun, sumpah dah, kalo Johnny Depp meranin tokoh nyentrik kayak gitu, tuh, asik banget."

Suara Gatari yang diiringi dengan gayanya yang mengikuti tokoh film membuat Gilang yang fokus menyetir tertawa geli. Mereka baru saja selesai menonton film terbaru dari seri Pirates of the Caribbean di bioskop.

"Kayak pas dia jadi Mad Hatter di Alice in Wonderland, juga keren banget. Kayaknya dia emang berbakat buat meranin karakter kayak gitu, ya?" lanjut Gatari.

Gilang tidak menjawab, karena Gatari juga tidak butuh jawaban. Sesekali Gilang mengalihkan perhatiannya untuk menoleh ke samping kirinya, dia suka melihat mata Gatari yang berkilat-kilat senang saat membicarakan apa yang disukainya.

"Terus tadi muka si Kapten Salazar serem banget, ya? Tapi lebih serem muka gurita di film ketiga, sih. Geli banget gue liatnya" Gatari bergidik.

"Terus terus lo liat nggak tadi, Lang? Pertemuan Will Turner sama Elizabeth Swan itu sweet banget, parah." Gatari kembali mengoceh.

"Iya, Elizabeth-nya cantik banget," sahut Gilang.

Gatari mendelik. "Will Turner juga ganteng banget. Ya ampun, lakik banget Orlando Bloom kalo udah jadi Will Turner."

"Iya ya, Keira Knightley juga makin cantik aja kalo jadi Elizabeth Swan, apalagi kalo pake baju gaya zaman Victoria gitu," balas Gilang.

Gatari mendengus dan Gilang tersenyum geli. Entah topik apa yang sedang mereka bicarakan, namun Gatari kembali berbicara dengan mengubah topiknya, "Kalo nanti suatu saat kita ngalamin yang kayak Will sama Elizabeth juga, menurut lo gimana, Lang?"

"Gimana apanya?"

"Ya ... kayak Will yang hanya bisa bertemu sehari dalam sepuluh tahun dengan Elizabeth, kalo seandainya kita ngalamin yang kayak gitu, apa perasaan kita masih tetap sama, setelah sepuluh tahun nggak ketemu?"

Melihat Gilang yang hanya diam, Gatari kembali bersuara,"Lupain aja, deh. Gue lagi konslet kay--"

"Gue enggak tahu," potong Gilang, "hanya Tuhan yang tau, kan kehidupan selanjutnya kayak gimana? Bisa aja kita malah jatuh cinta sama orang lain, atau malah mati sebelum sepuluh tahun. Tapi yang pasti gue berharap perasaan gue ke lo dan perasaan lo ke gue masih tetap sama."

Kini Gatari yang terdiam. Dia kira Gilang akan menjawab dengan candaan seperti biasa, bukan dengan jawaban serius seperti tadi.

"Kalo menurut lo gimana, Ta?"

Gatari menatap Gilang yang sedang fokus menyetir di sampingnya, namun belum sempat ia mengeluarkan suara, sebuah mobil yang menyalip kemudian berhenti mendadak di depan mereka, menginterupsi keduanya dari suasana canggung yang sempat tercipta dan Gilang refleks menghentikan mobilnya.

Seorang cowok yang sepertinya seumuran dengan Gilang keluar dari pintu pengemudi, kemudian bersandar di badan mobilnya tanpa berniat menghampiri mereka. Gatari tidak dapat mengenali siapa cowok itu, karena jaraknya cukup jauh, ditambah kepalanya yang menunduk dan topi yang sedikit menutupi wajahnya. Tapi, sepertinya tidak untuk Gilang.

"Ta, kayaknya itu temen gue, deh. Gue mau nemuin dia dulu. Lo jangan keluar, tunggu di sini, oke?"

Gatari tidak sempat melayangkan protes, karena Gilang sudah lebih dulu keluar dari mobil dna menghampiri cowok itu.

G & G (Feel Real)Where stories live. Discover now