REVISI Dari sekian banyak hati yang Rubi kunjungi, tak satupun yang memberinya kenyamanan sebagai alasan untuk tidak beranjak pergi. Hingga Rubi bosan mencoba, jenuh berpetualang. Memutuskan untuk berhenti saja, sembari duduk manis menanti datangnya sang pangeran berkuda. Sayangnya, para sesepuh dalam keluarga tidak paham dan tidak coba memahami. Mereka, terutama si mama, terus mendesak meski Rubi tidak berhenti menolak. Menurut mereka, sudah sangat terlambat bagi Rubi untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Maka dari itu, apapun akan dilakukan demi menyegerakan sesuatu yang seharusnya sudah terjadi dari lama. Berulangkali, Rubi harus mengulangi alasan yang sama demi menolak orang yang berbeda. Sampai pada suatu waktu, datang tetangga baru. Aslan dari kisah Prince of Narnia dalam versi manusia. Berkat feromon si tetangga yang seolah merayu Rubi untuk terus memangkas jarak, penantian manis yang Rubi rencanakan mulai buram dalam ingatan. Sebuah suara halus di hati Rubi berbisik bahwa yang kali ini tidak akan berakhir sama dengan kisah bersama mereka; barisan para mantan.