Aku memilih bodoh dalam mencintaimu, pelan-pelan saja. Aku tahan pandanganku, dan terus menatap langit yang mulai memudar. Bertahun-tahun, rindu yang sudah kurawat tak jua temu pada pemiliknya. Hilang, tak punya pendirian. Kemudian, laki-laki lain datang. Menyapaku penuh harapan, aku senyum padanya tapi tidak dengan hatiku. "Alin," sapanya. Tidak, bukan ia yang kumau Semesta.
1 part